Pati, Infojateng.id – Sebuah video amatir yang memperlihatkan ketegangan antara warga dan sekelompok orang tak dikenal beredar luas di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Fathul Qorib di grup Facebook Komunitas Anak Asli Pati pada Jumat, 23 Mei 2025.
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak sejumlah orang berpakaian hitam yang diduga sebagai preman terlibat adu mulut dengan warga Desa Karangsari, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati. Peristiwa tersebut terjadi di atas lahan seluas 170 hektare yang tengah menjadi sengketa.
Menurut keterangan pengunggah, konflik agraria di wilayah Pati terus berlanjut. Setelah sebelumnya terjadi di Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu pada 8 Mei 2025 yang disertai aksi perobohan rumah dan penganiayaan warga, kini konflik serupa kembali mencuat di Karangsari, Cluwak.
Bentrok diduga dipicu oleh penguasaan lahan negara yang secara tiba-tiba berubah status menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM) oleh beberapa oknum. Warga menilai hal itu sebagai bentuk penggelapan aset negara.
Dalam kejadian tersebut, salah satu warga yang juga merupakan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mengalami kekerasan fisik hingga pakaian yang dikenakannya robek.
“Kasus premanisme dalam konflik agraria di Kabupaten Pati seakan tak pernah berhenti. Setelah kejadian di Tayu, kini terjadi lagi di Karangsari, Cluwak. Sejumlah preman kembali berhadapan langsung dengan warga,” tulis akun Fathul Qorib pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Warga mendesak aparat penegak hukum agar segera turun tangan dan mengusut tuntas dugaan praktik mafia tanah yang dianggap semakin meresahkan. Mereka menyatakan akan tetap mempertahankan hak atas tanah yang mereka yakini milik rakyat.
“Kerahkan warga. Bersatulah untuk melawan komplotan premanisme. Kalau memang itu hak kalian, jangan jadi penonton. Saya yakin mereka akan mundur jika kalian bersatu,” komentar akun @Sukolilo Lilo.
Beragam reaksi juga muncul dari warganet lainnya. Banyak yang menyayangkan maraknya intimidasi terhadap masyarakat kecil.
“Parah. Tampang sangar, gagah, bukannya bela yang lemah malah intimidasi petani. Gagahmu gak selamanya, tua juga bisa stroke,” tulis akun @Sukamto Gypsum.
Sementara akun @Aniek Agustine menuliskan kesedihannya karena orang tuanya turut berada di lokasi kejadian. “Ya Allah, itu bapakku. Preman itu memang seenaknya sendiri.” (san/redaksi)