Pati, Infojateng.id – Kepala Desa Karangsari, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Asroruddin, akhirnya angkat bicara terkait ketegangan yang sempat terjadi antara petani setempat dan sejumlah orang yang diduga berasal dari ormas. Insiden tersebut terjadi pada Kamis, 22 Mei 2025, dan menjadi sorotan setelah video kejadian menyebar luas di media sosial.
Dalam keterangannya, Kades Asroruddin membenarkan kehadiran ormas di lokasi, namun menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam bentrokan fisik.
“Memang benar ada ormas, tapi mereka tidak terlibat dalam keributan. Yang terlibat itu bukan dari pihak ormas. Saat kejadian, saya juga ada di lokasi,” ujar Asroruddin saat dikonfirmasi Info Jateng.
Menurutnya, ketegangan berawal dari sengketa klaim lahan antara Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dengan seorang warga bernama Edi Cahyono. Keduanya merasa memiliki hak pengelolaan atas lahan tersebut.
“Permasalahannya karena kedua belah pihak sama-sama merasa benar. Seharusnya, sebelum ada kegiatan di atas lahan, harus dilengkapi surat kuasa atau surat persetujuan dari pemilik hak,” jelasnya.
Ia menyayangkan beredarnya video tanpa konteks yang memperkeruh suasana. Bahkan, akibat viralnya video tersebut, dirinya sempat dimintai keterangan oleh Kapolresta Pati. “Kapolres sempat minta klarifikasi karena video itu. Tapi sekarang semuanya sudah selesai,” tegas Asroruddin.
Ia mengimbau seluruh pihak untuk tidak terpancing provokasi dan tetap menjaga kondusivitas wilayah. Sebagai kepala desa, ia menegaskan bahwa semua yang terlibat adalah warganya sendiri.
“Semua rakyat saya. Kalau ada masalah, mari diselesaikan dengan baik. Jangan saling klaim kebenaran sepihak. Ini sudah selesai, tak perlu diributkan lagi,” pungkasnya. (san/redaksi)