Infojateng.id – Setelah kemenangan bersejarah Paris Saint-Germain (PSG) atas Inter Milan dengan skor 5-0 di final Liga Champions, perayaan di Paris berubah menjadi kerusuhan yang melibatkan bentrokan antara suporter dan polisi.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam waktu setempat, terutama di kawasan Champs-Élysées, di mana ribuan pendukung turun ke jalan.
Kerusuhan ini menyebabkan kerusakan properti, termasuk penghancuran halte bus dan pelemparan kembang api ke arah petugas keamanan.
Polisi merespons dengan menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa.
Akibat kerusuhan tersebut, lebih dari 550 orang ditangkap di seluruh Prancis, dengan 491 penangkapan terjadi di Paris.
Sebanyak 320 orang ditahan, dan 192 lainnya mengalami luka-luka. Tragisnya, dua orang meninggal dunia.
Seorang remaja berusia 17 tahun ditikam di Dax, dan seorang pria berusia 23 tahun tewas setelah ditabrak kendaraan di Paris.
Kerusuhan juga terjadi di Munich sebelum pertandingan, di mana suporter PSG dan Inter Milan terlibat bentrokan di stasiun kereta bawah tanah.
Polisi Jerman menggunakan semprotan merica untuk mengendalikan situasi, dan beberapa jalur kereta terganggu akibat insiden tersebut.
Di Grenoble, sebuah mobil menabrak kerumunan yang merayakan kemenangan PSG, menyebabkan empat orang terluka serius, termasuk seorang wanita muda yang kini dalam kondisi kritis.
Pengemudi mobil tersebut awalnya melarikan diri namun kemudian menyerahkan diri kepada polisi.
Pemain PSG, Ousmane Dembélé, mengimbau para pendukung untuk merayakan kemenangan dengan damai dan menghormati kota serta sesama warga.(eko/redaksi)