Jepara, Infojateng.id – Bupati Witiarso Utomo dan Wakil Bupati M. Ibnu Hajar menghadiri forum diskusi bertajuk Jagong Bareng PWI dengan tema “100 Hari Kerja Bupati: OTW Jepara Mulus?” yang digelar di Aula Sultan Hadlirin, Lantai III, Gedung OPD Bersama, Senin (2/6/2025) malam.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk diskusi terbuka tersebut dimoderatori oleh Jurnalis Medcom.id perwakilan Jepara, Roby Sani, dan menghadirkan narasumber Anik Solikhatun (Pengamat Kebijakan Publik, Demisioner KPU Jepara dan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah) serta Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna.
Acara ini turut dihadiri anggota DPRD Jepara, kalangan akademisi, PWI, organisasi mahasiswa, aktivis, jajaran OPD, organisasi kemasyarakatan, hingga tokoh-tokoh masyarakat Jepara.
Salah satu akademisi dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Maya Dina, menyampaikan apresiasinya atas kinerja cepat tanggap yang ditunjukkan Bupati Jepara dalam 100 hari pertama masa jabatan.
Ia mencontohkan penanganan cepat atas keluhan masyarakat terkait kondisi Pasar Jepara Dua yang sebelumnya kumuh, kini menjadi bersih dan tertata.
“Saya sempat berkomentar di media sosial dan langsung mendapat respon dari bupati. Ini sangat saya apresiasi. Pasar Jepara Dua saat dikeluhkan masyarakat langsung dibersihkan dan ditangani secara intens. Ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari gaya kepemimpinan yang responsif,” ujar Maya.
Meski demikian, Maya juga berharap agar ke depan pemerintah daerah menghadirkan pasar inklusif yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Menurutnya, saat ini belum ada pasar tradisional di Jepara yang mampu mengakomodasi kebutuhan kaum disabilitas secara optimal.
“Kalau bisa, ke depan ada prototipe pasar tradisional untuk disabilitas agar mereka bisa berbelanja dengan nyaman sampai ke dalam pasar,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Witiarso Utomo menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjalin sinergi dengan pemerintah provinsi maupun pusat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jepara.
“Butuh usaha yang keras dalam pendekatan ke provinsi dan pusat. Tapi demi kepentingan masyarakat, hal itu harus dilakukan,” kata Witiarso.
Lebih lanjut, bupati juga mengungkapkan bahwa tahun ini Pemerintah Kabupaten Jepara akan merevitalisasi tiga pasar tradisional, dan lima pasar tambahan direncanakan untuk direvitalisasi pada tahun berikutnya.
“Mudah-mudahan dalam lima tahun, kami bisa mewujudkan Jepara yang Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius (MULUS),” tandasnya. (eko/redaksi)