Pati, Infojateng.id – Guna memperkuat kapasitas kelembagaan dan tata kelola usaha desa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bakal menggelar pelatihan manajemen, kewirausahaan dan pembukuan bagi para pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Pelatihan ini direncanakan berlangsung maksimal pada bulan Juli 2025, bekerja sama dengan Bank Jateng dan didukung penuh oleh Bupati Pati.
Ketua Tim Percepatan Kopdes Merah Putih Pati, Subur Prabowo, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk mewujudkan koperasi desa yang profesional, akuntabel, dan mampu menjawab tantangan ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.
“Pelatihan ini bukan sekadar formalitas. Ini bagian dari komitmen kita untuk menciptakan pengurus yang paham manajemen, bisa menyusun laporan keuangan, dan punya mental wirausaha. Jadi Kopdes tidak asal jalan, tapi benar-benar bisa memberi manfaat,” tegas Subur.
Pelatihan ini akan menyasar seluruh pengurus Kopdes Merah Putih yang tersebar di desa-desa di Kabupaten Pati. Materi pelatihan akan difokuskan pada:
Bupati Pati, menurut Subur, telah melakukan komunikasi intensif dengan Bank Jateng agar kegiatan ini dapat berjalan maksimal dan berkelanjutan.
“Pak Bupati sangat mendukung. Bahkan beliau sudah melobi Bank Jateng agar turun tangan langsung dalam pelatihan ini. Harapannya, semua pengurus Kopdes di Pati bisa naik kelas dan siap bersaing,” ungkapnya.
Tim Percepatan Kopdes Merah Putih, mengajak tiga Kopdes Merah Putih yang jadi pilot projeck serta unsur perwakilan dari paguyuban kepala desa kabupaten Pasopati setiap kecamatan akan mengikuti studi banding ke Kabupaten Bantul, Yogyakarta, pada 14–15 Juni 2025. Bantul dipilih karena dianggap mampu mengelola potensi hingga sumber daya alamnya.
“Rencananya Pak Menteri juga akan hadir. Ini kesempatan langka, dan kita ingin manfaatkan dengan sebaik mungkin,” jelas Subur.
Kopdes Merah Putih didorong menjadi lembaga ekonomi desa yang tidak hanya kuat dari sisi hukum — karena berada di bawah Instruksi Presiden — tetapi juga unggul dalam pengelolaan usaha dan pemberdayaan ekonomi warga. Dengan pelatihan dan pembinaan intensif ini, diharapkan setiap desa mampu mengelola koperasinya secara mandiri dan modern.
“Desa butuh pengelola yang siap. Bukan hanya niat baik, tapi juga kemampuan manajerial yang mumpuni. Itulah mengapa pelatihan ini sangat penting,” tutup Subur. (one/redaksi)