Makkah, Infojateng.id – Klaster Kesehatan Makkah telah mengumumkan Unit Bergerak Departemen Kardiologi RS Arafat Timur berhasil melakukan 14 prosedur kateterisasi jantung darurat sejak mulai beroperasi pada hari pertama haji.
Prosedur tersebut dilakukan di bawah pengawasan langsung lapangan dari King Abdullah Medical City yang berpusat di kota Makkah.
Hal tersebut disampaikan Klaster kesehatan dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh Saudi Press Agency (SPA).
Terdiri dari tim kardiologi khusus, didukung oleh profesional Saudi yang berkualifikasi dalam bidang anestesi, keperawatan, dan perawatan jantung darurat, unit kateterisasi jantung bergerak ditempatkan di tempat-tempat suci untuk memberikan intervensi langsung di tempat.
Para pejabat mengatakan inisiatif tersebut menghilangkan kebutuhan untuk memindahkan pasien ke pusat-pusat khusus.
Dengan demikian, meningkatkan keselamatan pasien dan memastikan perawatan medis berkelanjutan.
Sementara itu, tim Evakuasi Medis Udara di Kementerian Pertahanan telah menyelamatkan seorang jemaah haji Indonesia yang mengalami serangan jantung pada tanggal 5 Juni 2025 di Makkah.
Pasien diterbangkan dari Rumah Sakit Al Noor di Makkah ke Rumah Sakit Spesialis King Abdulaziz di kota Taif.
Unit evakuasi udara yang ditempatkan di dekat tempat-tempat suci memastikan respons darurat yang cepat, meningkatkan waktu penyelamatan, dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
Pejabat kesehatan sebelumnya telah mengumumkan keberhasilan uji coba layanan baru pengangkutan obat-obatan dengan pesawat nirawak selama haji, yang dimulai pada tanggal 4 Juni dan akan berlangsung hingga tanggal 9 Juni.
Seperti yang diberitakan sebelumnya oleh Arab News, Menteri Kesehatan Fahad AlJalajel, telah menguji coba pengiriman pesawat nirawak selama dua tahun terakhir lepas landas dan pendaratan yang aman, serta suhu tinggi.
“Pesawat nirawak tersebut dilengkapi dengan sistem pendingin, jadi aman untuk suhu tinggi,” kata Fahad.
Inisiatif pesawat nirawak tersebut merupakan bagian dari transformasi perawatan kesehatan komprehensif yang berlangsung di Kerajaan, di bawah program Saudi Vision 2030. (eko/redaksi)