Batang, Infojateng.id – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang mulai intens melakukan pendataan jumlah ternak sapi dan kambing yang telah dipotong usai penyembelihan hewan kurban.
Dari hasil pendataan, sebanyak 15 ekor sapi bagian dari hati terkontaminasi cacing, sehingga oleh petugas segera dimusnahkan, agar tidak terkonsumsi masyarakat.
Dari hasil pengecekan oleh petugas saat penyembelihan selama kurun waktu Jumat hingga Senin, beberapa titik daerah menjadi fokus pengawasan.
Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispaperta Batang, Ambar Puspitaningsih mengatakan, beberapa daerah yang sapi korban terkontaminasi cacing hati yakni tersebar di Kecamatan Warungasem, Blado, Bandar dan Kandeman.
“Selain cacing hati, sebagian ada pula sapi kurban yang terkontaminasi oleh radang paru. Namun untuk menjaga agar tidak dikonsumsi, organ tersebut segera dimusnahkan khususnya yang seluruh bagian terkontaminasi cacing,” kata Ambar, saat ditemui di Dispaperta Batang, Kabupaten Batang, Selasa (10/6/2025).
Beberapa waktu sebelum penyembelihan pihak Dispaperta telah melakukan pemberian vitamin maupun obat cacing.
Namun karena jumlah obat terbatas maka masih ada sapi yang terkontaminasi cacing hati.
“Terkait jumlah sapi yang dikurbankan tahun 2025 berkisar 1.500 ekor, sedikit menurun dibandingkan tahun 2024 silam 2 ribu ekor. Sedangkan kambing dan domba berkisar 3 ribu ekor, sedikit mengalami peningkatan dibanding tahun lalu 2.500 ekor,” urainya.
Ambar menyebutkan, alasan penurunan mungkin karena faktor perekonomian dan banyak hal lainnya.
“Secara keseluruhan jumlah pastinya belum bisa dipastikan karena masih dalam proses pendataan oleh petugas,” jelasnya.
Senada, petugas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Sambong, Himamudin Akhmad mengakui terjadi penurunan jumlah hewan yang disembelih di RPH dikarenakan banyak faktor.
Namun dapat dipastikan penurunan itu bukan karena faktor penyakit, seperti mulut dan kuku, sebab dipastikan ternak di Kabupaten Batang telah bebas dari penyakit tersebut.
“Tahun ini sapi yang disembelih di RPH hanya 24 ekor, berbeda di tahun lalu hingga 30 ekor. Sedangkan kambing dan domba pun berkurang di tahun ini hanya 8 ekor, dibandingkan tahun lalu yang mencapai puluhan,” terang Akhmad.
RPH Sambong telah bertahun-tahun menjadi tempat pemotongan hewan kurban dikarenakan faktor praktis, cepat, sesuai syariat Islam dan higienis. (eko/redaksi)