Cilacap, Infojateng.id – Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menegaskan pentingnya pendidikan sebagai salah satu prasyarat utama dalam pengisian jabatan dan percepatan pembangunan daerah.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber utama dalam Seminar Nasional yang digelar di Pendopo Wijayakusuma Cakti, Cilacap, Selasa (17/6/2025).
Seminar nasional bertajuk Membangun Generasi Indonesia Emas 2045 Ditinjau dari Perspektif Pendidikan Karakter Kewirausahaan dan Kesadaran Hukum itu dirangkai dengan sosialisasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
“Pendidikan memberikan kesempatan yang lebih luas dalam meningkatkan pembangunan. Dalam sistem pemerintahan daerah, kualifikasi pendidikan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam pengisian jabatan,” ujar Syamsul.
Ia menambahkan, Pemkab Cilacap terus mendorong penguatan kualitas sumber daya manusia di sektor birokrasi melalui program pembangunan karakter yang diberi nama “Becus Tatag”.
Dijelaskannya, program ini diterapkan untuk membentuk ASN yang bekerja dengan baik, penuh tanggung jawab, dan memiliki integritas.
“Seluruh ASN, baik PNS, PPPK, maupun pamong desa, harus mau meningkatkan kompetensi, terutama dalam pendidikan formal,” tegasnya.
Terkait dengan penguatan sektor ekonomi, Syamsul juga mendorong pengembangan kewirausahaan di lingkungan pemerintah daerah.
Ia menekankan pentingnya peran perusahaan daerah sebagai motor penggerak ekonomi lokal untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Syamsul juga mendorong para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memiliki jiwa kewirausahaan guna memperkuat kemandirian ekonomi.
Seminar nasional ini diikuti oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari guru dan kepala sekolah dari 24 kecamatan, pejabat daerah, perwakilan Bank Indonesia (BI), serta sivitas akademika dari Universitas Galuh (Unigal) Ciamis.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Cilacap, Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto, dan Universitas Galuh.
Sementara Rektor Universitas Galuh, Prof. Dr. Dadi, dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Kami hadir di Cilacap untuk membantu Pemkab dalam membangun aspek pendidikan, karena kami percaya pendidikan adalah kunci utama pembangunan. Apalagi Bupatinya sudah doktor dan wakilnya magister. Ini contoh konkret bahwa kepemimpinan dan pendidikan harus berjalan beriringan,” ujar Dadi.
Saat ini Unigal memiliki sekitar 8.000 mahasiswa dan 24 program studi, dengan dua di antaranya telah meraih akreditasi unggul.
Ia juga menyampaikan gagasannya tentang sinergi antarwilayah di perbatasan.
“Kami sedang menginisiasi bagaimana kawasan perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah bisa maju bersama. Kita harus membuat lompatan-lompatan di berbagai bidang dengan perencanaan bersama antar pemerintah daerah,” kata dia.
Sementara itu, perwakilan dari Bank Indonesia Purwokerto dalam sesi sosialisasi menyampaikan pentingnya gerakan CBP Rupiah sebagai bagian dari edukasi publik mengenai fungsi dan makna rupiah sebagai simbol negara.
“CBP Rupiah bertujuan membangun rasa cinta, bangga, dan paham terhadap rupiah. Ini bukan sekadar alat tukar, tetapi juga lambang kedaulatan bangsa. Masyarakat perlu tahu bagaimana memperlakukan dan menjaga uang rupiah dengan benar,” ujar narasumber BI. (eko/redaksi)