Pati, Infojateng.id – Bupati Pati H. Sudewo, ST., MT., secara resmi menyambut kedatangan ratusan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (23/6/2025).
Sebanyak 144 mahasiswa UGM akan melaksanakan KKN di enam kecamatan, sedangkan 92 mahasiswa IPB juga disebar di enam kecamatan lainnya. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan berbasis potensi lokal.
Dalam sambutannya, Bupati Sudewo mengapresiasi kepercayaan dua kampus ternama tersebut kepada Kabupaten Pati sebagai lokasi KKN.
“Kami ucapkan terima kasih kepada UGM dan IPB yang telah mempercayakan Kabupaten Pati. Ini menunjukkan bahwa Pati memiliki potensi dan daya tarik tersendiri sebagai laboratorium sosial bagi para akademisi,” ujar Sudewo.
Ia berharap kegiatan KKN ini tidak hanya menjadi rutinitas akademik, namun dapat memberikan dampak langsung, terutama dalam mendukung arah kebijakan daerah di sektor pendidikan dan pertanian.
“Kami punya program unggulan pertanian, yaitu peningkatan produktivitas padi hingga 10 ton per hektare. Kami minta adik-adik mahasiswa ikut mengawal dan memberi masukan inovatif,” tegasnya.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pati akan menugaskan dinas-dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Pendidikan, untuk mendampingi dan memantau pelaksanaan kegiatan mahasiswa di lapangan agar berjalan efektif dan tepat sasaran.
Selain memberi arahan strategis, Bupati juga menyelipkan promosi budaya kuliner khas Pati kepada para mahasiswa.
“Kalau ke Pati belum makan Nasi Gandul, itu belum lengkap. Rasanya otentik dan bikin ketagihan. Saya yakin, siapa pun yang sudah mencoba pasti ingin lagi,” tambahnya disambut gelak tawa hadirin.
Bupati Sudewo menekankan bahwa kehadiran mahasiswa KKN dapat menjadi media promosi potensi daerah, mulai dari produk unggulan UMKM, pertanian organik, hingga ekowisata berbasis desa.
“Jadikan Pati sebagai tempat belajar sekaligus tempat membangun relasi sosial dan budaya,” pungkasnya. (one/redaksi)
Apakah mahasiswa KKN juga bakal bikin program khusus buat ningkatin minat baca atau literasi di desa?