REMBANG– Wafatnya KH. Maimoen Zubair tidak hanya meninggalkan kesedihan baginkeluarga dan sanak saudara ulama kharismatik itu. Bahkan, masyarakat juga merasakan kehilangan ulama yang akrab disapa Mbah Moen.
Sebelum wafat di Tanah Suci, salah satu putra Mbah Moen, Majid Kamil MZ merasakan firasat berbeda. Kepada wartawan, Kamil bercerita saat mengantar Mbah Moen di bandara hendak pergi ke Arab Saud. Dirinya bersama sejumlah putra Mbah Moen lainnya sempat membopong Mbah Moen untuk naik ke pesawat, karena saat hendak berangkat Mbah Moen Nampak seperti kelelahan.
“Saya sama Yasin (Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, red) mengantarkan sampai pintu gate yang masuk di pesawat itu. Beliau memang saat itu keliahtan capek begitu, dan saya merasa kasihan, dan membopong ketika beliau istriahat di VIP. Yaitu di bandara itu karena masih ada satu jam, beliau istirahat di atas, karena diatas itu tidak ada liftnya, saya sendiri ikut membopongnya, dan dibantu sebagian putranya yang lain,” kata Kamil kepada wartawan.
Firasat lain yang dirasakan Kamil adalah, medadak ia dibuatkan visa lengkap dengan paspor kepergian Arab Saudi. Padahal, ia tak bermaksud ikut pergi berhaji mendampingi Mbah Moen. Sehingga visa tersebut tak dipakainya.
“Ada isyarah untuk saya pergi kesana (Arab). Lewat mimpi juga iya. Padahal saya sudah niat gak haji tahun ini karena ada peristiwa di Indonesia tanggal 14 itu. Tapi enggak tahu bagaimana kok sudah ada yang menguruskan parpor saya untuk berangkat ke Mekah. Juga tidak tahu siapa yang menguruskan. Makanya saya heran, moga-moga ini mudah lah. Sehingga ini nanti paspor yang akan saya gunakan ke Mekah mengiringi pemakaman abah,” jelasnya.
“Kelihatannya saya sendiri Insyaallah saya segera menyusul soalnya saya ada isyarah begitu. Rencananya saya sama Yasin, sedangkan yang lain gak tahu, tergantung visanya nanti. Kita ikuti aturan yang ada,” jelas Kamil kepada wartawan.
Ia mengakui sejatinya banyak anggota keluarga yang menginginkan ikut berangkat ke Mekah. Hanya saja terkendala kepengurusan visa dan paspor untuk terbang ke Mekah.
Sementara Taj Yasin Maimoen, mengaku selain untuk mengiringi pemakaman Mbah Moen, kehadiran perwakilan putra Mbah Moen diharap bisa menguatkan hati sang ibunda, yang mendampingi Mbah Moen sejak keberangkatan berhaji kemarin hingga wafatnya.
“Ya tadi dari keluarga musyawarah, sebenarnya tadi maunya langsung ke sana hari ini (Selasa, 6 Agustus). Tapi ternyata visa gak memungkinkan, sehingga ada kemungkinan ditunda besok. Yang diminta berangkat, kakak saya dan saya disuruh untuk menemani di sana. Karena pada saat ini ibu kami yang mendampingi bapak berada di Mekah butuh support untuk bagaimana menjalankan ibadah hajinya dan seterusnya. Nanti kita akan ke sana,” papar Yasin.
Sejak beredar kabar wafatnya pengasuh pondok Pesantren Al Anwar itu, seluruh santri terus membacakan yasin dan tahlil di depan rumah duka Mbah Moen di kompleks Ponpes Al Anwar Sarang Desa Karangmangu, Sarang. Tak hanya santri, para tamu pelayat juga Nampak kompak mengumandangkan ayat demi ayat.(redaksi)