KUDUS – Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar pelatihan aplikasi eduwisata Kabupaten Jepara bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Kalinyamatan, Jepara. Kegiatan yang diisi oleh dosen kampus setempat itu karena eduwisata masuk dalam kurikulum PAUD di daerah tersebut.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMK Ratri Rahayu mengatakan, kegiatan yang dilakukan memang merespon kemajuan teknologi yang ada. Ada apliaksi yang mudah dibuat dan bisa dimanfaatkan untuk guru PAUD. ”Jadi kami lakukan praktek membuat aplikasi langsung setelah materi diberikan,” katanya kemarin.
Aplikasi tersebut menggunakan appmaker yang bisa diunduh di playstore, pembuatannya aplikasi wisata tersebut sangat mudah. Karena tinggal memasukkan foto, deskripsi tempat wisata ke appmaker. Selanjutnya appmaker secara otomatis membuat aplikasi berdasarkan data yang diinput dan bisa dipakai di android.
Artinya, pembuatan aplikasi tersebut tanpa coding dan berbasis Graphical User Interface (GUI), sehingga guru PAUD sangat mudah membuatnya. Karena tinggal input layaknya saat upload di media sosial. ”Kita carikan pembuat apliaksi yang sangat simple, mudah dipakai,” terangnya.
Guru PAUD hanya perlu menyiapkan materi dalam bentuk softfile, kemudian di pindah kedalam software untuk dikonversi menjadi file berekstensi Apk yang bisa diinstall ke smartphone berbasis Android.
Aplikasi yang dibuat berupa eduwisata juga bermanfaat untuk mengenalkan wisata lokal sejak dini. Karena wisata merupakan salah satu komponen penting untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, sehingga ketika dikenalkan sejak dini, diharapkan wisata yang ada bisa semakin ramai.
Sehingga selain bermanfaatkan untuk edukasi kepada anak usia dini, juga bermanfaat untuk pengembangan wisata. ”Jadi tujuan kami tak hanya pendidikan saja, tapi ikut partisipasi dalam promosi potensi wisata setempat, mulai dari wisata usaha mikro kecil menengah, wisata budaya, buatan hingga alamnya,” ujarnya.
Pembelajaran eduwisata merupakan salah satu materi dalam kurikulim di PAUD, dimana dalam mendukung kegiatan tersebut guru diajarkan mengembangkan modul dalam bentuk aplikasi andorid. Modul tersebut digunakan guru PAUD sebagai sarana penyampaian materi pada saat anak usia dini melakukan kegiatan eduwisata.
Pelatihan yang dilakukan memang sudah selesai, namun tetap dilakukan pendampingan ketika guru PAUD yang sudah dilatih menemui kendala. Mereka dipersilahkan menanyakan kendala-kendala yang dialami, selanjutnya pihaknya akan memebrikan solusinya.
Salah satu peserta pelatihan, Devi Putri Asih mengakui mendapatkan manfaat dari pelatihan tersebut. Karena dirinya mendapatkan inovasi dalam pengembangan pembelajaran di PAUD. Apalagi bisa mengenalkan potensi wisata kepada anak-anak PAUD. Tentunya diharapkan, dengan inovasi tersebut lebih memudahkan anak-anak dalam memahami materi eduwisata.
”Kami berharap bisa terus terus dikembangkan, tentunya butuh bantuan dari pihak lain, seperti tim dari UMK, sehingga bisa sharing wawasan,” imbuhnya.
Dalam pelatihan dan pendampingan tersebut, selain dirinya ada dari dosen Teknik Informatika, Alif Catur Murti. Tak hanya itu, pihaknya juga melibatkan mahasiswa, sehingga mereka bisa mendapatkan pengalaman secara langsung.(dim/redaksi)