Pati – Testing kasus Coronavirus Disease atau Covid-19 di Kabupaten Pati dinilai kurang optimal. Hal ini terlihat dari data yang Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah yang mencatat testing dengan metode PCR di Pati hanya mencapai 29 persen dari target 100 persen.
Hal ini sangat disayangkan oleh Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Joni Kurnianto. Polisi asal Partai Demokrat ini mempertanyakan kenapa testing di Kabupaten Pati sedikit.
“Yang jadi pertanyaan tadi pati nomer 2 yang terbawah pengentasan untuk swab PCr, ini kepada kog tersedikit di Jawa Tengah,” tutur Joko saat ditemui di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (22/2/2021).
Ia mendesak Satuan Tugas Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati untuk meningkatkan testing agar kasus positif Covid-19 dapat diketahui dan tidak menyebar dan menulari masyarakat lainnya.
“Menurut kami kurang. Perlu ditingkatkan lagi.Ada kabupaten pati nomor 2 dari bawah. Yang lain tinggi-tinggi semua. Jadi memang harus digiatkan swab dan PCR jadi ketahuan semua yang positif ketahuan,” tandas Joni.
Berdasrakan standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO, testing di suatu daerah minimal 1 banding 1000 penduduk setiap pekannya. Apabila penduduk Kabupaten Pati 1,2 juta jiwa maka seharusnya Satgas Covid-19 Kabupaten Pati minimal melakukan testing sebanyak 1.200 tiap pekannya. (IJA)