KUDUS – Universitas Muria Kudus (UMK) perkenalkan budaya batik kepada tiga mahasiswa asing asal Vietnam dan Thailand yang belajar budaya dan Bahasa Indonesia. Turut semarakkan HUT RI ke-74, kali ini mereka membatik dengan tema kemerdekaan.
Tiga mahasiswa tersebut yakni Thi Phuong Mai Nguyen dari Hanoi University, Thi Phuong Nguyen dari University of Social Science and Humanities, dan Sulaiman dari Thailand yang kuliah di salah satu universitas di Jawa Tengah. Turut hadir pula Hiue Nhat Pham dari Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi, Vietnam.
Thi Phuong Mai Nguyen mengatakan, dirinya belajar budaya dan Bahasa Indonesia lewat program Living In Asia (Lisia) yang dilaksanakan UMK. Beberapa kegiatanpun sudah dilakukannya, sebelum membatik dirinya juga belajar tentang kopi, mulai dari melihat kebun kopi hingga proses pembuatannya.
Untuk membatik, memang sedikit lebih sulit. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan saat menggambar batik dengan detail. Apalagi proses awal, yakni menggambar dengan canting, awalnya memang sulit, namun setelah mengetahui teknik dasarnya baru terasa nyaman. ”So difficult, but batik is beautiful, I like batik,” ujarnya saat membatik di Muria Batik Kudus kemarin.
Owner Muria Batik Kudus Yuli Astuti menegaskan, untuk pelatihan membatik memang diberikan materi dasar, agar mereka mengetahui saja. Kali ini dirinya memberikan gambar yang akan dibatik dengan tema kemerdekaan, bhineka tunggal ika.
Karena sebentar lagi akan dilakukan peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke – 74. ”Kita beri gambar burung garuda, pulau Indonesia hingga bendera Indonesia yang disandingkan bendera Vietnam dan Thailand,” paparnya.
Kepala kantor urusan Internasional (KUI) UMK Mutohhar mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara Living In Asian yang digelar oleh Universitas Muria Kudus (UMK). Salah satunya memang memperkenalkan budaya dan potensi lokal yang ada kepada mahasiswa asing.
Lanjutnya, Kegiatan ini berjalan karena memang sudah ada kerjasama antara UMK, KBRI dan juga universitas di Vietnam. Program berikutnya, giliran KBRI yang mengirimkan delegasi mahasiswa untuk belajar budaya Indonesia, khususnya di Kudus.
Untuk membatik memang sudah dikenal lebih luas, terutama di Asia Tenggara, bahkan staf KBRI yang merupakan warga Vietnam juga pernah merasakan proses membatik. Karena pernah ada even membatik di Vietnam. ”Banyak yang sudah mengenal batik, tentunya ketika ada pameran batik yang dilaksanakan KBRI, Batik Kudus bisa ikut didalamnya,” jelasnya.
Selain membatik, mahasiswa asing juga diajak untuk menikmati kopi, mulai dari melihat kebun hingga proses membuat dan menyeduh kopi. Menara Kudus, ikon sekaligus bangunan bersejarah khas kabupaten Kudus pun tak luput untuk dikenalkan pada mereka. Apalagi di Vietnam ada bangunan yang mirip dengan Menara Kudus. Selanjutnya merekapun juga akan diajak mengunjungi Karimun Jawa, Jepara. Tujuannya tak lain untuk mengenalkan tempat wisata Karimunjawa yang tak kalah dengan Bali.(dim/redaksi)