Ungaran, Infojateng.id – Sebanyak 984 mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), di tujuh kecamatan di Kabupaten Semarang.
Mereka disebar ke 82 desa, untuk mendata potensi inovasi yang dimiliki tiap desa. Salah satunya, pengolahan sampah.
“Dari hasil survei, akan dilakukan pengolahan sampah berbasis ekonomi sirkular di beberapa desa, di Kecamatan Susukan,” terang Kepala Pusat Pengembangan KKN Unnes, Edi Kurniawan, usai upacara penerimaan mahasiswa KKN oleh Wakil Bupati Semarang Nur Arifah, di halaman kantor bupati setempat, Selasa (7/10/2025).
Menurut Edi, ekonomi sirkular pengolahan sampah akan dapat meningkatkan kesejahteraan warga. Sebab, sampah akan dipilih, dipilah, dan diolah menjadi barang bernilai ekonomi, sehingga bisa menambah pendapatan warga.
Disebutkan pula, para mahasiswa akan mengekpose berbagai potensi inovasi yang ada di lingkungan sekitar warga, sehingga pengembangannya akan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, ekspose inovasi desa itu diharapkan dapat mendongkrak peringkat Kabupaten Semarang dalam penilaian Government Inovation Award.
Edi menambahkan, para mahasiswa yang berasal dari sembilan fakultas dan 142 program studi akan memetakan inovasi desa sampai akhir November mendatang.
“Kami juga mendukung inovasi proses pengeringan biji kopi. Selama ini, pengolahannya masih manual,” pungkasnya.
Wakil Bupati Semarang Nur Arifah menegaskan, inovasi oleh warga dapat menjadi penggerak utama pembangunan lokal.
“Inovasi itu bersumber dari kebutuhan dan potensi nyata. Karenanya, akan menjadi pondasi penting bagi desa yang berdaya,” kata wabup. (eko/redaksi)