Brebes, Infojateng.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus menghadirkan solusi nyata bagi warga pesisir yang kesulitan air bersih. Melalui program desalinasi air laut menjadi air layak konsumsi, Pemprov Jateng telah membangun enam instalasi desalinasi di beberapa daerah pantai utara, seperti Pati, Demak, Pekalongan, dan Brebes.
Program ini didanai dari APBD dan CSR 2025, untuk mendukung ketersediaan air bersih masyarakat.
Warga pun menyambut antusias. Salah satunya Sri Hastutik, warga Desa Randusanga Kulon, Brebes, yang kini bisa membeli air bersih hanya Rp2.500 per galon, jauh lebih murah dibanding air isi ulang biasa.
“Senang sekali karena airnya dekat, murah, dan langsung bisa diminum tanpa dimasak. Dulu harus jalan satu kilometer untuk beli air,” ungkapnya, Minggu (19/10/2025).
Selain hemat, kualitas air hasil desalinasi juga bagus dan aman untuk anak-anak. “Airnya tidak asin, cocok untuk bikin susu bayi,” tambah Sri.
Hal senada disampaikan Supriyatin, pemilik warung makan di desa yang sama. “Airnya rasanya lebih segar, ada manisnya. Pelanggan juga suka, jadi usaha saya ikut terbantu,” ujarnya.
Sebelum ada bantuan desalinasi, warga harus mengandalkan sumur bor yang airnya asin dan harus dimasak dulu. Kini, mereka tinggal datang ke lokasi desalinasi untuk mendapatkan air bersih siap konsumsi.
Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono, menyebut program ini sebagai bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
“Selama ini air bersih jadi masalah utama karena rob. Dengan desalinasi, kebutuhan 9.200 warga bisa terpenuhi,” katanya.
Menurut Afan, instalasi desalinasi mampu memproduksi lebih dari 200 galon air per hari, cukup untuk warga dan pelaku UMKM. Ke depan, pihak desa akan bekerja sama dengan Bumdes dan Koperasi Desa Merah Putih agar pengelolaannya berkelanjutan.
“Air desalinasi juga akan mendukung industri lokal seperti produksi sirup dan permen rumput laut,” imbuhnya.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, Hanung Triyono, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan visi Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin melalui slogan Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah.
“Tiga titik bersumber dari APBD dan tiga lainnya dari CSR. Desalinasi ini mendukung program desa maju dan berdaya,” terangnya.
Hanung menegaskan, desalinasi air bersih bukan hanya untuk ketersediaan air, tapi juga berdampak pada penanggulangan kemiskinan dan stunting. “Kami terus berkoordinasi agar program ini berlanjut di tahun 2026,” tandasnya. (eko/redaksi)