Batang, Infojateng.id – Ratusan pelajar MTs Muhammadiyah Batang diajak mempelajari pemadaman api secara ringan, menggunakan peralatan di sekitar.
Namun pelatihan dilakukan tetap sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), langsung dari petugas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Pelatihan digelar usai para pelajar mengikuti Asesmen Tengah Semester (ATS) selama beberapa pecan.
Waka Akademik MTs Muhammadiyah Asri Cahyaningsih menerangkan, dipilihnya pelatihan cara memadamkan api di rumah, karena sebagai upaya edukasi terhadap anak, agar mampu menangani kebakaran ringan yang rawan terjadi.
Menurutnya, hal ini dinilai penting diberikan kepada anak, sehingga bisa melakukan penanganan secara tepat ketika terjadi kebakaran yang disebabkan gas bocor dan sebagainya.
“Anak-anak dilatih cara memadamkan api, menangani apabila terjadi kebocoran gas dan kerawanan lain yang sering terjadi di rumah,” kata Asri, saat ditemui di halaman Kantor Damkar Kabupaten Batang, Selasa (21/10/2025).
Di samping itu, anak juga mendapat pelatihan cara menjinakkan hewan utamanya reptil yang rawan masuk ke rumah, dengan cara aman dari petugas Damkar.
“Ini supaya mereka tidak gegabah ketika ada reptil yang masuk rumah, sehingga terhindar dari bahaya gigitan maupun bisanya,” tegasnya.
Salah satu siswi, Dina Ramadani mengungkapkan kekagumannya dapat belajar langsung dari petugas Damkar, cara menangani kebakaran ringan, maupun menjinakkan reptil seperti ular apabila masuk ke dalam rumah.
“Tadi dikasih tahu jenis kebakaran dan cara menanganinya, sampai cara menjinakkan reptil. Awalnya, sempat takut, tapi karena petugasnya asyik, jadi menyenangkan dan tidak takut lagi,” kata Dina.
Sementara itu, petugas Damkar Batang Astia Selly Amanda didampingi rekan lainnya membeberkan metode penanganan kebakaran yang rawan terjadi akibat kompor, gas elpiji menggunakan metode ringan.
Pelatihan ini penting bagi remaja jenjang SMP hingga SMA, karena mudah memahami penanganan ketika terjadi kebakaran di dapur.
“Edukasi bagi pelajar SMP maupun SMA itu jauh lebih mudah karena mereka sudah dibekali pelajaran seputar IPA, seperti tentang api dan udara. Kami pun seringkali diminta berkunjung langsung untuk mengedukasi ke sekolah, agar praktik di area pembelajaran,” kata Astia. (eko/redaksi)