Ungaran, infojateng.id – Tokoh pemuda di tingkat desa, diminta untuk dilibatkan dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
Hal itu ditegaskan Bupati Semarang Ngesti Nugraha, pada seminar penanggulangan penyalahgunaan narkotika psikotropika dan bahan berbahaya (narkoba) bagi para camat dan kepala desa, di ruang Dharma Satya kompleks kantor bupati setempat, Selasa (28/10/2025) siang.
“Kita semua harus menjadi pelopor sosialisasi dan mencegah peredaran narkoba. Libatkan para pemuda dan karang taruna yang ada di desa atau kelurahan,” tegas Ngesti.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah Brigjen Pol Dr Agus Rohmat menyampaikan, saat ini telah terjadi kondisi darurat narkoba.
Jawa Tengah berada di peringkat ketujuh pengguna narkoba terbanyak di tanah air. Sedangkan Kabupaten Semarang juga berada di posisi ke tujuh se-Jawa Tengah.
“Ketahanan keluarga menjadi kunci utama pencegahan penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.
Dia menyebut, pelatihan kader pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di tingkat desa, dapat membantu tugas BNN.
Pelatihan dapat menggunakan dana desa sesuai dengan Peraturan Menteri Desa PDT RI Nomor 2 Tahun 2024, tentang petunjuk operasional atas fokus penggunaan dana desa tahun 2025.
Sementara itu, Kabid Pencegahan BNN Provinsi Jawa Tengah Jamaludin Maruf menjelaskan, saat ini telah dideklarasikan 19 Desa Bersih Narkoba (Bersinar) di Kabupaten Semarang.
Tindak lanjutnya, telah ada para agen antinarkoba. Mereka akan melihat situasi, jika ada potensi peredaran narkoba di desanya, lalu melapor ke pihak berwajib.
“Terbentuknya agen antinarkoba akan membuat para pengedar berpikir dua kali untuk berulah di desa itu,” tegasnya. (eko/redaksi)