Pati, infojateng.id – Sebanyak 207 Anggota Palang Merah Remaja (PMR) Madya SMPN 2 Tayu mengikuti kegiatan Orientasi Kepalangmerahan dengan tema “Semangat Kemanusiaan Menumbuhkan Jiwa Relawan Muda”.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Sabtu hingga Minggu (11-12 Oktober 2024), sukses memadukan pendidikan karakter kemanusiaan dengan keterampilan praktis menghadapi situasi darurat.
Acara yang berlangsung di gedung SMPN 2 Tayu ini menghadirkan pemateri dari berbagai latar belakang, yaitu Komunitas Pecinta Reptil, Damkar Kabupaten Pati, dan PMI Kabupaten Pati. Para narasumber memberikan pengalaman belajar yang komprehensif bagi para peserta.
Sesi pertama yang berlangsung pada Sabtu (12/10) siang menghadirkan komunitas pecinta reptil. Para anggota PMR diperkenalkan secara langsung pada berbagai reptil, mulai dari ular, biawak, dan iguana. Spesies ular Python molurus dan Python molurus kepala mas diperlihatkan dalam berbagai ukuran, dari yang kecil sepanjang satu meter hingga yang panjangnya mencapai lima meter.
Melalui sesi ini, para siswa tidak hanya diajarkan cara menghadapi reptil berbahaya, tetapi juga diajak untuk mencintai satwa dan tidak serta-merta membunuhnya. Mereka dibekali pengetahuan untuk bertindak sigap jika menemui reptil tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pada sesi berikutnya, Unit Damkar Kabupaten Pati memberikan pelatihan simulasi kebakaran. Para siswa diajak untuk memahami berbagai jenis kebakaran dan cara mengambil tindakan pertama yang tepat. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan dasar penanggulangan kebakaran di lingkungan sekolah dan rumah.
Pak Annas, seorang anggota Damkar Kabupaten Pati, dalam pernyataannya menekankan pentingnya edukasi dini ini. “Kesiapsiagaan dimulai dari pengetahuan. Dengan memahami jenis api dan alat pemadam yang tepat, siswa-siswi bisa melakukan tindakan awal yang sangat berarti sebelum kami tiba di lokasi, sehingga potensi kerugian dan bahaya yang lebih besar dapat dicegah,” ujarnya.
Pada malam hari, kegiatan dilanjutkan dengan materi dari PMI Kabupaten Pati. Orientasi kepalangmerahan merupakan langkah strategis untuk memperkuat pemahaman dasar para kader muda PMI. Orientasi semacam ini penting agar tidak ada kesepahaman tentang tugas, fungsi, dan peran sebagai anggota PMI. Materi ini menjadi fondasi dalam menumbuhkan jiwa relawan muda yang tangguh dan berhati kemanusiaan.
Pihak sekolah menyambut positif penyelenggaraan orientasi ini. Agung Prasetyo selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menyatakan bahwa kegiatan semacam ini sangat sejalan dengan visi pendidikan.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang melibatkan banyak pihak ahli seperti ini. Ini bukan sekadar teori, tetapi bekal hidup yang nyata. Kami berharap ini menumbuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial, keberanian, dan tanggung jawab untuk menolong sesama,” tuturnya.
Kegiatan Orientasi Kepalangmerahan ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk mencetak relawan muda yang profesional dan selalu siap sedia menjawab tantangan, sebagaimana semangat yang terus dibina dalam organisasi PMR dan PMI. Melalui semangat kemanusiaan, para siswa diajak untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing.(redaksi)