Pati, Infojateng.id – Bupati Pati Sudewo menghadiri panen padi varietas M70D di lahan Kelompok Tani Sido Dadi, Desa Jimbaran, Kecamatan Margorejo.
Varietas ini menarik perhatian karena hanya membutuhkan waktu 70 hari masa tanam namun mampu menghasilkan panen hingga 10 ton per hektare — jauh lebih cepat dan produktif dibanding varietas lain yang biasanya panen setelah 120 hari.
“Varian ini luar biasa, hanya 70 hari sudah bisa panen dengan hasil 10 ton per hektare. Kami ingin varietas ini dikembangkan di desa-desa lain untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Bupati Sudewo.
Bupati juga mengundang para camat dan kepala desa untuk ikut mensosialisasikan metode tanam cepat ini menjelang musim hujan, agar dapat diterapkan lebih luas di wilayah Pati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Ratri Wijanarko, mengungkapkan bahwa secara teori, hasil maksimal varietas M70D seharusnya hanya sekitar 8,5 ton per hektare. Namun, berkat penanganan optimal dan dukungan berbagai pihak, hasil panen kali ini berhasil melampaui target hingga 10 ton. “Ini bukti nyata perhatian Bapak Bupati terhadap kesejahteraan petani,” kata Ratri.
Ia menjelaskan, keberhasilan tersebut juga tak lepas dari sistem pertanian terpadu di lokasi tersebut.
“Dekat lahan ini ada kandang sapi, sehingga limbah peternakan bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah. Kami juga memakai mikroba PA63 WD05 agar lingkungan tetap nyaman meski berdekatan dengan kandang,” jelasnya.
Selain M70D, Dinas Pertanian Pati kini juga menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menguji varietas baru GAMAGORA07, yang berpotensi menghasilkan panen tinggi dengan masa tanam singkat. (one/redaksi)