PATI-Pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi nasional namun juga di daerah.
Meskipun demikian tingkat inflasi di Kabupaten Pati masih di bawah nasional dan jawa tengah. Data Bappeda Pati mencatatkan bahwa inflasi tahun 2019 sebesar 2,51 masih di bawah nasional dan Jawa Tengah 2,81 dan 2,72. Hal tersebut disampaikan kepala Bappeda Pujo Winarno dalam penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) kabupaten Pati, di pendopo Senin (22/3).
“Lima tahun terakhir data inflasi di Pati posisinya di bawah nasional dan jateng. Sehingga memungkinkan pertumbuhan cukup prospektif untuk pengembangan ekonomi dan investasi” paparnya.
Tahun 2019 selama pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi. Namun sektor pertanian dan manufaktur justru mengalami pertumbuhan positif.
Kepala Bappeda Pati Pujo Winarno, saat menjelaskan data kemiskinan, di Pendopo Pati, Senin (22/3).
Sementara jumlah pengangguran mengalami kenaikan. Pada Tahun 2020 pengangguran di Pati sejumlah 30.244 orang naik 5.932 orang dari tahun sebelumnya 24.312 atau mencapai 19,6 %. Proporsi pengangguran tahun 2020 didominasi lulusan SMA sebesar 52,76%, SMP 17,07%, SD 11,78% dan Perguruan Tinggi 18,39%.
Tren kenaikan angka kemiskinan yang terjadi hingga tahun 2020 pun meningkat. Selama pandemi kemiskinan di tahun 2020 meningkat, “Penduduk miskin di Pati mencapai 127,4 ribu jiwa atau bertambah 8,42 ribu dibanding tahun 2019 yang berjumlah 118,98 ribu jiwa” ungkap Pujo. (ija)