REMBANG– Polres Rembang belum bisa menguak pelaku pembuang bayi di saluran irigasi Desa Mrayun, Kecamatan Sale 28 Juni lalu. Padahal, empat bulan sejak peristiwa itu terjadi, sudah sejumlah langkah dilakukan.
Kasatreskrim Polres Rembang AKP Bambang Sugito mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyisiran di empat kecamatan untuk menemukan pelaku pembuang bayi. Namun, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan titik temu.
“Empat kecamatan yang sudah kami sisir diantaranya di Kecamatan Sale, Pamotan, Sedan, dan Kragan. Keempatnya telah disisir sebagai upaya pengungkapan siapa pelaku pembuangan bayi yang dibuang tersebut,” katanya.
Bahkan, menurutnya, pelaku pembuang bayi bisa saja bukan warga Rembang. “Dugaan kami sementara itu. Kami juga sudah koordinasi dengan sekolah-sekolah dan bidan juga,” terang Bambang.
Sebelumnya, ia mengaku sempat pernah mengantongi nama terduga pelaku. Namun ketika dilakukan klarifikasi hasilnya pun nihil. Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan sejumlah langkah dan penyelidikan untuk menguak siapa pembuang bayi tak berdosa tersebut.
“Awalnya ada, setelah kami krosscek ternyata tidak benar. Sekarang kita sudah cari sumber data lain. Termasuk tes DNA kita lakukan setelah adanya orang yang kita indikasikan. Ketentuannya memang seperti itu, sehingga tidak sia-sia. Yang terpenting, kami dari pihak kepolisian terus berusaha menemukan siapa pembuang bayi tersebut,” paparnya.
Sebelumnya, warga Sale digegerkan dengan temuan sesosok bayi berjenis kelamin perempuan pada saluran irigasi di Desa Mrayun Kecamatan Sale 28 Juli lalu. Saat ditemukan kondisi bayi sudah dalam keadaan meninggal dunia. Berdasarkan pemeriksaan fisik, diduga kuat bayi belum lama dilahirkan. Sebab, masih ada tali pusar yang menempel pada tubuh bayi. (redaksi)