PATI-Momen Idul fitri biasanya dirayakan dengan bersilaturrahmi kepada sanak saudara. Namun kondisi Pandemi Covid-19 yang belum usai dan munculnya peningkatan angka lobjakan kasus covid harus dibarengi kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi prokeas
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Wisnu Wijayanto meminta masyarakat menahan diri untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan takbir keliling serta berpergian bersilaturahmi.
Menurutnya, takbir keliling bisa diganti dengan takbir stand by di masjid atau mushala. Sementara bersilahturahmi dapat dilakukan dengan cara virtual atau melalui pesan singkat.
Wisnu berharap masyarakat harus mengubah kebiasaan dalam silaturahmi lebaran di tengah pandemi Covid-19 ini. Silaturahmi yang biasanya dilakukan dengan mendatangi rumah ke rumah pada lebaran tahun ini cukup dilakukan dengan via virtual.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun 1442 H ini dengan sederhana. Di rumah saja, jangan mudik. Yang penting itu esensi silaturahmi dan saling memaafkan. Lebaran tidak perlu bertatap muka. “Lewat WA kan bisa. Saling memaafkan tersampaikan. Selain itu, mengurangi bepergian,” tuturnya.
Dengan tidak berkunjung ke rumah sanak saudara, tetangga atau sahabat, menurutnya, langkah itu merupakan wujud saling melindungi dari virus corona.
Ketua Komisi D DPRD Pati ini mengajak warga untuk selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. “Saat berlebaran nanti, kita juga harus memperhatikan protokol kesehatan, agar penyebaran virus corona ini bisa segera diatasi, dan pandemi covid-19 dapat segera usai,” tegasnya. (IJA)