SEMARANG – Usai pengucapan sumpah dan janji, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah siap memperkuat sinergi dan koordinasi dengan eksekutif dan pihak lainnya. Dengan begitu, mereka berkontribusi dalam kemajuan Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Ketua Sementara DPRD Jateng Bambang Kusriyanto, saat Rapat Paripurna Istimewa Pengucapan Sumpah dan Janji DPRD Provinsi Jawa Tengah, di Gedung Berlian, Selasa (3/9/2019).
Menurutnya, tanpa jalinan kerja sama yang baik dan harmonis dengan eksekutif, mereka bukanlah apa-apa.“Dan kita akan tertatih-tatih jika tidak mendapat dukungan banyak pihak,” tegas pria yang akrab disapa Bambang Kribo ini.
Senada juga disampaikan Juli Krisdianto, anggota DPRD Jateng. Sebagai wakil rakyat, dia akan berupaya menampung aspirasi masyarakat dan menyampaikannya kepada pihak terkait. Bisa menerjemahkan kebutuhan masyarakat, menjadi kata kunci, tentunya didukung dengan jalinan kerja sama yang kuat dengan eksekutif dan pihak lain.
“Ada PR besar Jawa Tengah, yakni menurunkan angka kemiskinan. Untuk itu, saya bertekad menguatkan sinergi dengan pemerintah, terutama dalam menurunkan kemiskinan di Jawa Tengah,” beber Juli.
Sementara itu, Ayuning Sekar Suci mewakili anggota dewan perempuan, akan tetap memberikan perhatian lebih pada persoalan yang menyangkut tiga hal, yaitu perempuan, anak, dan disabilitas. Jadi, setiap program mesti memperhatikan ketiga elemen tersebut.
Dalam jangka pendek, dia akan berupaya meningkatkan anggaran untuk perempuan dan anak, salah satunya pada pemberdayaan Posyandu. Sebab, keberadaan Posyandu sangat penting untuk mencetak generasi muda yang berkualitas.
“Perempuan ada kaitannya dengan anak. Di Posyandu, ibu bisa mengontrol pertumbuhan anak, memperhatikan gizi anak, dan ada pula pemberian makanan tambahan yang penting untuk anak. Sehingga diharapkan tercipta generasi penerus bangsa berkualitas, yang kebutuhan gizinya terpenuhi dari nol sampai lima tahun,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memaparkan 10 program unggulan yang terus dikebut realisasinya. Sekolah tanpa sekat yang sustainable, baik formal, nonformal, informal. Pada 2020 mendatang, pihaknya juga mengalokasikan anggaran Rp1,6 triliun untuk peningkatan SDM, khususnya membuka kesempatan anak tidak mampu agar bisa bersekolah dan memperbaiki nasibnya.
Ada pula peningkatan peran rumah ibadah, peningkatan peran rumah ibadah, fasilitasi penda
kwah dan guru pendidik agama untuk memberikan nilai-nilai baik bagi masyarakat, yang sebagian sudah terlaksana pada tahun ini. Kemudian reformasi birokrasi sampai kabupaten/ kota, dengan mendorong kerja sama pemerintah provinsi, kabupaten/ kota, dan instansi vertikal, yang dinamis berbasis teknologi informasi dan sistem layanan terintegrasi.“Kami juga membentuk Satgas Kemiskinan yang menjadi prioritas utama, pemberian bantuan desa yang terus dicek apakah dilakukan dengan baik. Selain itu, rehabilitasi rumah sederhana layak huni, obligasi daerah, kemudahan akses kredit UMKM, penguatan BUMDes dan pelatihan start up untuk wirausaha muda,” bebernya.
Ganjar bersama Wakilnya Taj Yasin Maimoen juga terus menjaga harga komoditas dan asuransi gagal panen untuk petani serta melindungi kepentingan nelayan, pengembangan transportasi masal, revitalisasi jalur kereta dan bandara serta pembangunan embung/ irigasi, pembukaan kawasan industri baru, dan rintisan pertanian terintegrasi. Kemudian mewujudkan rumah sakit tanpa dinding, sekolah biaya pemerintah khusus untuk siswa miskin dan bantuan sekolah swasta, ponpes, madrasah dan disabilitas, festival seni serta pengembangan infrastruktur olahraga, rumah kebudayaan dan kepedulian lingkungan.
“Pencegahan korupsi juga akan kami dorong terus. Saya ingin LHKPN anggota dewan harus lengkap, sehingga Jateng menjadi Juara I Nasional. Semoga sistem yang baik ini terus terbangun,” harapnya. (redaksi)