KUDUS – Universitas Muria Kudus (UMK) merancang mesin pendukung produksi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satunya kepada pelaku UMKM yang memproduksi abon jamur di Desa Rogomulyo, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati yang terkendala tidak adanya alat pendukung produksi karena tidak dijual di pasaran.
Ketua tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM), Salman Alfarisi memberikan alat buatan dari tim UMK tersebut untuk UMKM di Pati beberapa waktu lalu. Salman menegaskan bahwa pihaknya memang memilih UMKM yang bergerak dibidang olahan jamur, apalagi ada yang fokus untuk abon, dan bukan hanya keripik saja.
“Dari awal UMKM yang didampingi memiliki potensi pasar besar, terutama abon jamur, namun tidak bisa memenuhi karena alat yang terbatas,” paparnya.
Pada prosesnya, pihaknya memberikan beberapa alat, mulai dari produksi hingga pengemasan. Namun tidak semua alat bisa dibeli dipasaran, ada yang harus dibuat sendiri oleh tim dengan melakukan observasi sebelumnya.
Salah satu alat produksi abon jamur yang tidak tersedia dipasaran yakni alat untuk menyuwir jamur. Sejauh ini jamur hanya ditumbuk hingga hancur sesuai dengan kebutuhan abon.
“Cara manual itu menjadi kendala utama dalam produksi abon jamur,” imbuhnya.
Hal tersebutlah yang melatarbelakangi pihaknya untuk membuat alat sendiri sesuai dengan kebutuhan pembuatan abon jamur.
Setelah proses pembuatan alat untuk UMKM, pihaknya juga melakukan pendampingan secara keseluruhan, termasuk pemasaran. Apalagi UMKM SBC Sultan Snack belum terfikirkan untuk membuat kemasan yang baik. Padahal kemasan adalah salah satu faktor penting dalam proses pemasaran. “Manajemen usaha juga masih jadi kendali saat awal pendampingan, kini sudah mulai tertata,” jelasnya.
Dengan adanya program tersebut diharapkan UMKM dapat memaksimalkan produksinya. Selain itu UMKM diharapkan mampu meningkatkan penjualan karena sudah melakukan pemasaran yang lebih maju dengan produk yang makin berkualitas, baik dari sisi bahan hingga kemasan yang lebih menarik.
Diharapkan kedepannya UMKM tersebut bisa menjadi contoh bagi UMKM lain untuk berkembang. “Kamipun membuka konsultasi dengan UMKM jika masih menemui kendala,” pungkasnya.(dim/redaksi)