KUDUS – Universitas Muria Kudus (UMK) bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerjasama terkait program magang mahasiswa bersertifikat (PMMB). Melalui kegiatan itu, diharapkan mahasiswa mendapatkan keterampilan
Terhitung ada empat mahasiswa yang akan magang di PT PLN selama enam bulan. Pihak PT PLN pun tak segan mewanti-wanti mahasiswa agar serius saat magang nanti, jika tidak maka sertifikat kompetensi tidak akan dapat
dikeluarkan.
Badrul Musthofa, selaku General Manager Corporate PT PLN berpendapat bahwa jalinan kerjasama yang dilakukan dengan UMK dalam PMMB tentu sangat positif. Karena dapat menyiapkan mahasiswa ketika lulus dalam menghadapi dunia industri dikemudian hari.
”Kami ingin menyiapkan mahasiswa siap kerja,” katanya saat penandatangan kerjasama di gedung Psdiklat PLN, Jakarta Selatan baru-baru
ini.
Dirinya menghimbau kepada mahasiswa agar mengikuti PMMB dengan seksama, jangan sampai nantinya gagal mendapatkan sertifikat kompetensi. Karena PMMB ini bukanlah kegiatan formalitas belaka.
Sebelumnya memang sudah pernah ada mahasiswa yang tidak optimal dalam mengikuti kegiatan, dua diantaranya bahkan tidak diperbolehkan ikut uji kompetensi, sementara satu orang lainnya dinyatakan tidak lulus dalam uji kompetensi.
”Program ini harus diikuti dengan baik, ini menyangkut kompetensi, kami berikan penilaian sesuai kriteria unjuk kerja,” paparnya.
Ia pun berujar bahwa nantinya mendaftar bekerja ke PT PLN, tentunya potensi diterima akan lebih besar karena dengan sertifikat kompetensi yang dimiliki, menjadi bekal penting dalam mendaftar. Ketika menerima pekerja baru, ada program yang harus dilalui sesuai kemampuannya, namun dengan sertifikat yang dimiliki peserta PMMB, maka sudah dinyatakan siap kerja.
Rektor UMK Dr. Suparnyo, SH. MS mengatakan, untuk PMMB batch 2 2019, UMK bisa mengirimkan empat mahasiswa untuk magang di PT PLN. Berikutnya tiga mahasiswa akan ditempatkan di PT Indonesia Power Semarang dan satu mahasiswa di PT Indonesia Power di bandung. ”Magang dimulai 16 September 2019 sampai Februari 2020,” jelasnya.
Dengan adanya magang tersebut, mahasiswa diharapkan akan memiliki tambahan ilmu karena lebih banyak praktek, apalagi magang dilakukan selama enam bulan.
Mereka juga dianggap seperti pekerja lainnya, tentunya sesuai batasan yang ditentukan perusahaan.
Suparnyo berharap mahasiswa akan mendapatkan softskill, dan bukan hanya hardskill saja. Sehingga mereka akan memiliki nilai lebih dibanding lainnya karena sudah memiliki pengalaman kerja. ”Mereka bisa menjadi sarjana plus,” imbuhnya.
Selain PT PLN, pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan perusahaan milik negara lainnya, mulai dari PT BTN, PT Angkasa Pura, PT. Bank Mandiri, PT, jasa Marga, PT. BNI, PT Baratha Indonesia hingga Perum Perusahaan Pengangkutan Darat. (dim/redaksi)