Tantangan Pemuda Menjadikan Ekosistem Digital yang Positif

infojateng.id - 11 Juni 2021
Tantangan Pemuda Menjadikan Ekosistem Digital yang Positif
Foto by bbva.com - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

KULONPROGO – Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, Kamis (10/6/2021) mendapat giliran menyelenggarakan webinar literasi digital gelaran Kementerian Kominfo dan Debindo. Dialog virtual tersebut mengusung topik keren ”Peran Pemuda Menyikapi Transformasi Digital”.

Dimulai pukul 13.00 WIB, webinar ini menghadirkan narasumber: Arif Hidayat (dosen Unnes), Meidine Primalia (Kaizen Room), Lukman Hakim (content writer), Tauchid Komara Yudha (dosen Fisipol UGM), serta Uki (presenter TV nasional) sebagai moderator dan key opinion leader Ranny Rach, presenter TV. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu.

Meidine Primalia dari Kaizen Room memulai presentasinya dengan menyebut Indonesia sebenarnya telah memiliki modal untuk menghadapi era digital. Yakni, jumlah pengguna internet yang telah mencapai 132 juta, pengguna media sosial 106 juta pengguna, mobile subscription 371,4 juta, dan pengguna ponsel aktif 92 juta.

”Dari pengguna digital itu, kalangan usia 25-34 tahun menjadi pengguna terbesar media sosial,” kata Meidine. Pemuda sendiri memiliki tiga karakter yang sesuai dengan sifat media sosial yang berkembang pesat di era digital. ”Tiga karakter usia muda ini, mereka connected, confident dan creative,” kata Meidine.

Lantas, dengan tiga karakter dan sebagai pengguna media sosial terbesar, apa peran pemuda menyikapi transformasi era digital ini?

Meidine menjelaskan, ada empat hal yang layak diperhatikan terkait peran pemuda. Pertama, peran partisipasi proaktif menyuarakan isu transformasi digital dan disrupsi dari teknologi informasi. Kedua, perlu mengembangkan dan mempersiapkan diri dari dampak perkembangan digital.

Ketiga, lanjutnya, menanamkan kesadaran diri pada masyarakat luas untuk adaptif dan menerima bahwa transformasi digital merupakan sesuatu yang memang sedang terjadi dan keberadaannya sangat penting.

Keempat, hadir sebagai generasi digital native yang menjadi agen perubahan mewujudkan pemerataan ekosistem digital positif di Indonesia.

Hanya saja, Meidine mewanti-wanti, era digital juga punya sisi gelap. Utamanya terkait keamanan digital (digital safety).

”Di sini dibutuhkan kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan tingkat keamanan digital dalam kegiatan sehari-hari untuk konten positif dan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, serta lebih bijak memakai perangkat digital itu,” tuturnya.

Dalam uraian singkat, Meidine Primalia berpesan, dalam era digital ada hal mendasar yang perlu dipahami. Yakni, bermainlah dengan aman. Belajarlah dengan aman dan tetaplah aman.

Meidine meminta pengguna layanan perlu tangkas menghadapi layanan internet. Prinsip tangkas berinternet ini meliputi sejumlah hal.

Pertama, cerdas berinternet. Yakni, hati-hati berbagi dan berkomunikasi secara bertanggungjawab. Kedua, jangan mudah tertipu, sehingga pengguna mesti cermat. Ketiga, tangguh berinternet, yakni menjaga rahasia privasi dan publik, buat sandi yang tangguh. Keempat, bijaksana saat berinternet; dan kelima, berani berinternet, tanya kalau ragu.

”Tangkal kejahatan digital dalam empat tips bernama JAGA,” lanjut Meidine. JAGA yang dimaksud adalah kependekan dari Jangan asal transfer uang ke siapa pun, Amankan data pribadi (OTP, nomor kartu ATM/debit/kredit/PIN, dll.) lalu Gunakan identifikasi dan Adukan hal yang mencurigakan.

Di sesi yang lain, dosen Fisipol UGM Tauchid Komara Yudha mengatakan, setidaknya ada sejumlah kompetensi digital yang seharusnya dimiliki para pengguna di era digital. Kompetensi itu adalah mengakses- mendistribusikan, menyeleksi-memproduksi, memahami-berpartisipasi, menganalisis-berkolaborasi, menganalisis-etika digital.

”Namun, pengguna juga harus memiliki dalam dirinya digital soft skills untuk menjadi kritis (being critical). Yakni dengan menganalisa sumber informasi melalui tiga komponen: siapa pembuat informasi, apa tujuan dari informasi yang ditampilkan, dan bagaimana pesan itu dibangun,” kata dia.

Tauchid tidak menampik satu kondisi yang menyebut bahwa saat ini masyarakat kita memiliki literasi digital yang rendah, namun sekaligus memiliki emosi yang tinggi. ”Patut diingat, demokrasi tidak berarti bebas bicara semaunya, termasuk pada ruang digital,” jelas Tauchid. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Lapangan Tenis Kantil Dipindah, Anggaran Pembangunan Ditaksir Capai Rp 1,5 Miliar

Lapangan Tenis Kantil Dipindah, Anggaran Pembangunan Ditaksir Capai Rp 1,5 Miliar

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
8.238 Atlet Pelajar Bakal Bersaing Juarai 20 Cabor di POPDA Jepara 2025

8.238 Atlet Pelajar Bakal Bersaing Juarai 20 Cabor di POPDA Jepara 2025

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Ahmad Luthfi Bantu Irigasi Petani Pekalongan, Air Mudah Panen Meningkat

Ahmad Luthfi Bantu Irigasi Petani Pekalongan, Air Mudah Panen Meningkat

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
“Fish Market Day”, Sekda Sumarno: Upaya Kendalikan Inflasi Akibat Pangan

“Fish Market Day”, Sekda Sumarno: Upaya Kendalikan Inflasi Akibat Pangan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Gubernur Luthfi Kampanyekan Gemarikan, Bisa Perkuat Ekonomi Daerah

Gubernur Luthfi Kampanyekan Gemarikan, Bisa Perkuat Ekonomi Daerah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Pemkab Pati Kebut Pekerjaan Jalan, Target Rampung Desember 2025

Pemkab Pati Kebut Pekerjaan Jalan, Target Rampung Desember 2025

Eks Karesidenan Pati   Pemerintahan
21 Kafilah MTQH XXXI Tingkat Jateng Dilepas Wabup Boyolali

21 Kafilah MTQH XXXI Tingkat Jateng Dilepas Wabup Boyolali

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
9 Pelaku UMKM Difabel Terima Motor Roda Tiga dan Bikin SIM Gratis

9 Pelaku UMKM Difabel Terima Motor Roda Tiga dan Bikin SIM Gratis

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Sekda Jateng Ajak Gunakan Al-Qur’an-Hadis Sebagai Pedoman Hidup

Sekda Jateng Ajak Gunakan Al-Qur’an-Hadis Sebagai Pedoman Hidup

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment

Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Sragen Teguhkan Komitmen Bebas Tuberkulosis

Sragen Teguhkan Komitmen Bebas Tuberkulosis

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Kesehatan
Pendopo jadi Bagian dari Museum RA Kartini

Pendopo jadi Bagian dari Museum RA Kartini

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Ratusan Atlet Pencak Silat Meriahkan Dandim Cup 2025 Jepara

Ratusan Atlet Pencak Silat Meriahkan Dandim Cup 2025 Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Warga Diajak Jaga Alam Lewat Gerakan Nandur Bareng

Warga Diajak Jaga Alam Lewat Gerakan Nandur Bareng

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Cegah Penularan TBC Lewat Kampanye TOSS TBC

Cegah Penularan TBC Lewat Kampanye TOSS TBC

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
166.721 Pelajar Hingga Balita di Jepara Disasar MBG

166.721 Pelajar Hingga Balita di Jepara Disasar MBG

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Tak Lagi dengan Bambu Runcing, Warga Diajak Berjuang Lewat Ilmu dan Pengabdian

Tak Lagi dengan Bambu Runcing, Warga Diajak Berjuang Lewat Ilmu dan Pengabdian

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Teladani Semangat Pengorbanan dan Nilai Kepahlawanan

Teladani Semangat Pengorbanan dan Nilai Kepahlawanan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Sekda Jateng: Tidak Ada OPD Basah atau Kering, Semua ASN Harus Berintegritas

Sekda Jateng: Tidak Ada OPD Basah atau Kering, Semua ASN Harus Berintegritas

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Hasil Bulan Dana PMI Pati Capai Rp 1,396 Miliar, Naik Rp 22 Juta dari Tahun Lalu

Hasil Bulan Dana PMI Pati Capai Rp 1,396 Miliar, Naik Rp 22 Juta dari Tahun Lalu

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan   Laporan Khusus   Pemerintahan
Close Ads X