Cerdas Ya Bun, Batasi ”Kempeng Digital” pada Anak

infojateng.id - 12 Juni 2021
Cerdas Ya Bun, Batasi ”Kempeng Digital” pada Anak
foto harianusa - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

SEMARANG-Pada masa lalu, banyak keluarga menggunakan ”kempeng” tiruan dot susu untuk membuat anak tidak nangis dan rewel. Tapi saat ini, apalagi di masa pandemi di mana banyak ibu bekerja work from home, memaksa ibu untuk bisa mengerjakan tugas kantor sembari mengasuh anak.

Banyak ibu rupanya memilih solusi memberikan ”kempeng digital” alias ponsel pada anaknya yang belum berumur enam tahun. Namun, karena tidak dikontrol, tumbuh kembang anaknya terkadang dipengaruhi oleh beragam tontonan yang diakses si anak.

Kalau tidak diberi pengertian, anak ini bisa kontraproduktif di masa depan. ”Tapi kalau dikontrol dan diawasi, bisa bagus buat tumbuh kembang, wawasan dan ketrampilan elektrisitas anak,” papar Ali Formen Yudha, Ph.D, dosen Universitas Negeri Semarang.

Mengapa kontrol dan pengawasan penting?

Menurut Novi Kurnia, koordinator nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), orangtua cenderung abai karena belum paham kalau anak sebelum usia 13 tahun lebih mudah terpapar dampak negatif. Misalnya, menonton konten yang belum pantas atau game online yang bikin anak kecanduan. Juga, waktu tidurnya jadi kurang yang tidak bagus bagi tumbuh kembangnya.

Tetapi demi ketenangan suasana rumah yang kondusif buat kerja ibu dan bapaknya, anak yang belum berumur 6 tahun terkondisi untuk ikut memakai handphone di rumah, karena ibu memilih handphone dipegang anak biar anak diam dan tidak mengganggu kerjaan ibunya.

”Di sinilah peran kontrol pemakaiannya menjadi penting dan sesering mungkin didampingi untuk mencegah dampak buruknya,” ujar Novi Kurnia, yang juga dosen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM.

Ali dan Novi tampil memaparkan isu menarik dalam Webinar Literasi Digital: Indonesia Cakap Digital yang digelar Kementerian Kominfo RI bekerjasama dengan Debindo untuk wilayah Kota Semarang, 8 Juni lalu.

Tampil juga bersama mereka: Muh. Adnan seorang content creator, Muh. Mustafed dari LPPM Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dan Mikhael Akbar seorang entertain yang bertindak sebagai key opinion leader . Webinar itu sendiri dipandu oleh moderator Zaky Ahmad dan diikuti lebih dari 200 peserta lintas profesi dan generasi dari Kota Semarang dan sekitarnya.

Sekali lagi, mengapa pemakaian gawai pada anak penting diawasi orangtua? Menurut M. Adnan, yang juga membahas digital safety, karena melalui gawai anak bisa menjadi sasaran penipuan – kalau belum diberi pengertian. Anak atau remaja belasan tahun mudah dirayu lewat WhatsApp, dijanjikan hadiah uang atau gift yang menarik tapi diminta tanggal lahir dan nama ibu kandungnya.

”Itu salah satu modus, biasanya untuk meretas transaksi perbankan. Kalau tidak hati-hati, hacker bisa menjadikan itu akses masuk ke mana mana. Di kalangan keluarga berpunya, banyak anak dan remaja sudah diberi fasilitas rekening bank, bahkan kartu kredit. Itu bahaya,” ujar Adnan.

Memang, menurut Muh. Mustafed dari UNU, realitas transformasi dunia digital saat ini memberi dua pilihan buat jutaan keluarga Indonesia. Ini kenyataan sejarah. Pilihannya hanya mau tenggelam ditelan zaman atau berenang mengikuti laju tranformasi digital.

”Saya kira berenang lebih bagus dan menarik buat dinikmati keluarga Indonesia. Makanya, tak heran kalau kini dari 272 juta warga Indonesia, penetrasi pemakaian interner sudah 70 persen lebih, mencapai 196 juta pemakai. Itu mengacu survei APJII tahun 2019 sampai 2020,” tutur Mustafed.

Yang membuatnya riskan, itu tadi, sebagian besar anak sudah kenal internet sebelum umur 5 tahun. Dikenalkan orangtua di rumah karena cara pemakaian yang mudah dan, jujur, mayoritas justru tanpa pendampingan yang signifikan. ”Untuk mendampingi anak secara istiqomah, saya ndak yakin orangtua bisa. Solusinya, atur jam pakai anak dan dipandu pilihan konten yang boleh dilihatnya. Itu solusi yang lebih realistis,” ujar Mustafed.

Melarang anak memakai gawai, diakui bukan solusi yang tepat. ”Sebaiknya, orangtua justru mesti ikut berkembang, menguasai tren situs dan konten up to date yang pantas ditonton anak. Pilihkan dan bimbing anak. Jangan sampai orangtua malah kudet, kurang update,” timpal Mikhael Akbar. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Sukoharjo Siapkan Strategi Penanggulangan Bencana di Musim Hujan

Sukoharjo Siapkan Strategi Penanggulangan Bencana di Musim Hujan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Pemkab Temanggung Jamin Pasokan Elpiji Bersubsidi Aman

Pemkab Temanggung Jamin Pasokan Elpiji Bersubsidi Aman

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Upaya Konservasi Lahan, Pemkab Temanggung Lakukan Reboisasi

Upaya Konservasi Lahan, Pemkab Temanggung Lakukan Reboisasi

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Sosok Mbah Slamet, Penjaga Makam Kedungdowo yang Amanah

Sosok Mbah Slamet, Penjaga Makam Kedungdowo yang Amanah

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Sudut Pandang
Ratusan Siswa SDN Proyonanggan 5 Batang Berikan Donasi Warga Terdampak Banjir

Ratusan Siswa SDN Proyonanggan 5 Batang Berikan Donasi Warga Terdampak Banjir

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Tinjau Normalisasi Sungai Wulan, Pj Gubernur : Upaya Kurangi Risiko Banjir di 3 Kabupaten

Tinjau Normalisasi Sungai Wulan, Pj Gubernur : Upaya Kurangi Risiko Banjir di 3 Kabupaten

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Inacraft 2025 : Kitchen Ware Kayu Asal Jateng Diminati Turis Mancanegara

Inacraft 2025 : Kitchen Ware Kayu Asal Jateng Diminati Turis Mancanegara

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Cegah Potensi Penyimpangan Distribusi, Polda Jateng Pantau Penjualan Gas LPG

Cegah Potensi Penyimpangan Distribusi, Polda Jateng Pantau Penjualan Gas LPG

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Layak Jadi Percontohan Nasional, Bupati Ngesti Tinjau Konsolidasi Tanah Terpadu di Kaligawe

Layak Jadi Percontohan Nasional, Bupati Ngesti Tinjau Konsolidasi Tanah Terpadu di Kaligawe

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kini Wonosobo Miliki Kawasan Tanpa Rokok

Kini Wonosobo Miliki Kawasan Tanpa Rokok

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Kapolda Minta Personel Introspeksi dan Berbenah

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Kapolda Minta Personel Introspeksi dan Berbenah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kunjungi Stan Inacraft 2025, Shinta Nana Ajak “Ngelarisi” Produk UMKM Jateng

Kunjungi Stan Inacraft 2025, Shinta Nana Ajak “Ngelarisi” Produk UMKM Jateng

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Produk UMKM Jateng Pikat Sejumlah Tokoh Nasional di Gelaran Inacraft 2025

Produk UMKM Jateng Pikat Sejumlah Tokoh Nasional di Gelaran Inacraft 2025

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Kunker di Boyolali, Komisi A DPRD Jateng Bahas Penanggulangan Kemiskinan

Kunker di Boyolali, Komisi A DPRD Jateng Bahas Penanggulangan Kemiskinan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan
Dukung Bulog Serap Gabah dan Beras Petani, Nana Minta Gudang Pemerintah Didayagunakan

Dukung Bulog Serap Gabah dan Beras Petani, Nana Minta Gudang Pemerintah Didayagunakan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Haul Kiai Surgi, Ribuan Pasukan Kirab Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa

Haul Kiai Surgi, Ribuan Pasukan Kirab Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Seni & Budaya
Evaluasi Strategi dan Langkah Pencegahan Pemborosan Pangan

Evaluasi Strategi dan Langkah Pencegahan Pemborosan Pangan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
RSIA NUZULA Hadir Sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Tekan AKI dan AKB

RSIA NUZULA Hadir Sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Tekan AKI dan AKB

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Kesehatan
Ditreskrimsus Polda Jateng Ungkap Kasus Penyalahgunaan Gas LPG Bersubsidi

Ditreskrimsus Polda Jateng Ungkap Kasus Penyalahgunaan Gas LPG Bersubsidi

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Diskominfo Cilacap Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan Renja 2026

Diskominfo Cilacap Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan Renja 2026

Eks Karesidenan Banyumas   Info Jateng   Pemerintahan
Close Ads X