Indonesia Negara Multikultural, Manfaatkan Ruang Digital untuk Perkuat NKRI

infojateng.id - 14 Juni 2021
Indonesia Negara Multikultural, Manfaatkan Ruang Digital untuk Perkuat NKRI
Foto by biospace - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

WONOGIRI – Fakta bahwa Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau, 330 lebih kelompok etnik (suku bangsa), 6 agama, 40 lebih aliran kepercayaan, dan 160 bahasa, menjadikan Indonesia negara paling plural di dunia. Fakta tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling multibudaya, multietnis dan multibahasa di dunia.

”Indonesia ini sebenarnya konsep baru dan ada yang mengatakan imagine nations (negara yang ada dalam imajinasi),” tutur Saefudin A. Syafi’i, dosen UIN Prof. KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, dalam acara Webinar Literasi Digital gelaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (10/6/2021).

Dimulai pukul 09.00 WIB, webinar kali ini mengusung tema ”Tantangan Pembelajaran Melalui Pendidikan Online.” Tak kurang dari 180 peserta mengikuti acara virtual ini. Mereka datang dari beragam latar belakang; mulai dari karyawan instansi pemerintahan, pengusaha, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum.

Dipandu oleh moderator Triwi Dyatmoko, webinar ini menghadirkan narasumber lain: Direktur Marketing PT Media Bernas Jogja Agus Supriyo, Rizky Alya Anwar (Kaizen Room), Meidine Primalia (Kaizen Room), dan entertainer Marlyandri sebagai key opinion leader.

Saefudin menyatakan, kondisi Indonesia yang majemuk memberikan tantangan tersendiri. ”Jika dikaitkan dengan acara ini, PR-nya adalah bagaimana multikulturalisme itu disikapi, dan bagaimana memanfaatkan ruang digital untuk lebih menguatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, lanjut Saefudin, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan banyak sekali berita hoaks, kabar buruk dan kabar bohong yang disebarluaskan di ruang digital. Apabila tidak bisa menyikapi dengan cerdas, maka ada ancaman-ancaman terhadap NKRI. ”Bisa terjadi disintegrasi, bisa terjadi polarisasi agama, polarisasi ideologi bagi penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

Lahirnya ruang digital, menurut mantan direktur di Kementerian Agama ini, bisa menghasilkan dua kemungkinan. Di satu sisi, ruang digital dapat menguatkan NKRI, tetapi bisa juga malah sebaliknya. Namun, ia lebih berharap dampak positif ruang digital ketimbang dampak negatifnya.

Sementara itu, narasumber dari Kaizen Room Rizki Alya Anwar mencoba membandingkan zaman sebelum ada gadget dengan kondisi sekarang. Menurut Alya, kehadiran gadget telah mengubah pola perilaku orang. Apalagi jika gadget itu didukung dengan teknologi dan aplikasi yang mumpuni.

”Sebelum ada internet dan gadget, orang menggunakan buku. Kalau mau tahu informasi, orang harus membeli buku atau meminjam di perpustakaan. Kemunculan gadget dengan teknologinya yang semakin canggih, memungkinkan orang membaca buku melalui smartphone atau tablet,” jelasnya.

Alya menambahkan, kehadiran internet dan teknologi gadget sangat membantu aktivitas manusia. Aktivitas bekerja dan belajar manusia kini lebih banyak dilakukan dan dibantu internet. Apalagi di masa pandemi, orang tidak perlu lagi datang ke kantor maupun sekolah.

”Selama pandemi, kita diajarkan bagaimana cara beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Pembelajaran online sebenarnya bukan semata memindahkan dari offline ke online. Melainkan lebih dari itu, kita juga bisa beradaptasi dengan teknologi,” ujar Alya.

Sedangkan, narasumber Agus Supriyo menyorot hubungan antara pandemi dengan lonjakan pemakaian internet dan perangkatnya. Menurut Agus, angka pertumbuhan penggunaan internet di masa pandemi mengalami peningkatan yang cukup tajam. Bahkan mengalahkan angka pertumbuhan penduduk Indonesia.

”Jumlah pengguna internet di Indonesia melonjak sangat tinggi. Jauh melebihi pertumbuhan penduduk. Kalau pertumbuhan penduduk Indonesia itu 1 persen, pertumbuhan pengguna internet mencapai 8,9 persen. Ini percepatan yang tidak direncanakan,” tutur Agus.

Agus menambahkan, kondisi yang terjadi saat ini – meeting lewat zoom, bisa jadi baru akan tercapai enam tahun lagi. Percepatan dimungkinkan karena adanya pandemi Covid 19. ”Kita dipaksa dengan keadaan, sehingga harus melakukannya, termasuk dalam hal belajar,” imbuhnya. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Safari Dakwah Syekh Palestina di SDIT-SMPIT Izzatul Islam

Safari Dakwah Syekh Palestina di SDIT-SMPIT Izzatul Islam

Info Jateng
Lembaga Pers Siswa Bermanfaat untuk Membranding Sekolah Madrasah

Lembaga Pers Siswa Bermanfaat untuk Membranding Sekolah Madrasah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Sinergi Tiga Pilar Pati Sukses Gelar Bazar Ramadan Berbasis Keadilan Sosial

Sinergi Tiga Pilar Pati Sukses Gelar Bazar Ramadan Berbasis Keadilan Sosial

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Purwokerto Half Marathon Resmi Diluncurkan, Sekda Jateng Targetkan 8.000 Pelari

Purwokerto Half Marathon Resmi Diluncurkan, Sekda Jateng Targetkan 8.000 Pelari

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Olahraga
Dawet Siwalan, Minuman Segar Inovatif dari Rembang

Dawet Siwalan, Minuman Segar Inovatif dari Rembang

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kuliner
Audiensi dengan Kemenkes, Bupati Jepara Upayakan Pengembangan Fasilitas Kesehatan

Audiensi dengan Kemenkes, Bupati Jepara Upayakan Pengembangan Fasilitas Kesehatan

Info Jateng   Kesehatan   Laporan Khusus
Satlantas Polres Temanggung Ajak Anak Yatim Piatu Belanja Baju Lebaran

Satlantas Polres Temanggung Ajak Anak Yatim Piatu Belanja Baju Lebaran

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Percepat Capaian Program, Pemprov Jateng Kerja Sama dengan 44 Perguruan Tinggi

Percepat Capaian Program, Pemprov Jateng Kerja Sama dengan 44 Perguruan Tinggi

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Calon Satu-satunya, PPP Jawa Tengah Mantap Usung Gus Yasin

Calon Satu-satunya, PPP Jawa Tengah Mantap Usung Gus Yasin

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Sosok Inspiratif   Sudut Pandang
Agustina Ajak Mahasiswa Muhammadiyah Aktif Berorganisasi

Agustina Ajak Mahasiswa Muhammadiyah Aktif Berorganisasi

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan   Pendidikan
Meriahkan Ramadan, Pelajar Gelar Ramadan Art Festival

Meriahkan Ramadan, Pelajar Gelar Ramadan Art Festival

Eks Karesidenan Pekalongan   Hiburan   Info Jateng   Pendidikan
“Lapor Mas Bupati” Siap Layani Aduan Masyarakat

“Lapor Mas Bupati” Siap Layani Aduan Masyarakat

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
SMAN 1 Subah Gelar Lomba Religi, Wujudkan Generasi Pelajar Berprestasi

SMAN 1 Subah Gelar Lomba Religi, Wujudkan Generasi Pelajar Berprestasi

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pendidikan
Perubahan Jam Operasional Minimarket, Wujud Perlindungan terhadap UMKM

Perubahan Jam Operasional Minimarket, Wujud Perlindungan terhadap UMKM

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
Dukung Wisata dan Mobilitas Pekerja, Bus TransJateng Segera Hadir di Batang

Dukung Wisata dan Mobilitas Pekerja, Bus TransJateng Segera Hadir di Batang

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pemkab Batang Gunakan Skema Financing untuk Perbaikan PJU di 457 Titik

Pemkab Batang Gunakan Skema Financing untuk Perbaikan PJU di 457 Titik

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
Tanamkan Pemahaman Alquran, IPARI Terapkan Metode Living Quran

Tanamkan Pemahaman Alquran, IPARI Terapkan Metode Living Quran

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pendidikan
Warga Jepara Sambut Positif Perbaikan Jalan Oleh Pemprov Jateng

Warga Jepara Sambut Positif Perbaikan Jalan Oleh Pemprov Jateng

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Bupati Pati Sudewo Soroti Permainan Data hingga Jual Beli Jabatan di Dunia Pendidikan

Bupati Pati Sudewo Soroti Permainan Data hingga Jual Beli Jabatan di Dunia Pendidikan

Eks Karesidenan Pati   Pendidikan
Besok Malam, Timnas Indonesia Terbang ke Australia

Besok Malam, Timnas Indonesia Terbang ke Australia

Info Jateng   Olahraga
Close Ads X