Yuk Ajari Kelompok Rentan Piawai Cakap Digital

infojateng.id - 21 Juni 2021
Yuk Ajari Kelompok Rentan Piawai Cakap Digital
image by tehpucukharum.com - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

JEPARA-Negara ingin semua warganya bisa punya akses untuk bersama-sama maju menggunakan internet. Dunia digital memang milik semua generasi, termasuk kelompok rentan. Hayuning Sumbadra dari Kaizen Room mengingatkan, undang-undang kita mengatur kelompok rentan itu meliputi manula, wanita hamil, kaum miskin, dan anak anak.

Kalau kita mau belajar, ternyata saat ini begitu banyak aplikasi yang dibuat untuk melayani kebutuhan kelompok rentan. Kalau mereka bisa didampingi belajar, maka akan sangat membantu ketrampilan mengakses informasi. ”Misal, magnifying glass yang berfungsi layaknya kaca pembesar. Bisa menjadi kacamata yang membesarkan tulisan kecil untuk dibaca manula. Sederhana, tapi membantu,” ungkap Hayuning Sumbadra

Hayuning menyampaikan hal itu ketika tampil dalam Webinar Literasi Digital yang dihelat Kementerian Kominfo bersama Debindo dengan topik ”Kemajuan Digital yang Memberdayakan Kelompok Rentan” untuk masyarakat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, 11 Juni lalu. Webinar berlangsung semarak, dengan ratusan peserta lintas profesi dan lintas generasi.

Hayuning menambahkan, tidak hanya kaum manula, ibu hamil, dan anak anak. Aplikasi juga menyediakan lumayan banyak pilihan seperti pregnancy, babycare, Youtube Kid hingga quick match yang sangat membantu ibu-ibu hamil untuk mendapat info kesehatan yang tepat.

Begitu juga anak-anak. Mereka bisa mengakses Youtube dengan terpilihkan konten yang cocok. Bisa belajar matematika. Juga, aplikasi buat kaum miskin untuk bisa buka usaha masak, serta banyak ragam peluang entrepreneur untuk buka usaha, baik dengan modal kecil atau tanpa modal. ”Kuncinya, mau akses dan belajar, lebih bagus lagi kalau dibimbing,” jelas Hayuning.

Hal penting setelah semua generasi (termasuk kelompok rentan) bisa mengakses internet adalah memberi pengertian untuk selalu bisa menjaga tatakrama beriternet. Karena dengan begitu riuhnya 202 juta warga Indonesia bisa berinternet ria yang masih memprihatinkan ya kelakuan dalam berinternet yang masih mebuat nama Indonesia kurang dihargai .

”Saya sampai kini masih heran, tempo hari ada artis Maudy Ayunda diwisuda. Mestinya bagus, diucapin selamat biar jadi teladan semua orang. Jangan malah di-bully kebaya dan makeup-nya norak, tapi ujungnya malah iklan skin care dan jual kebaya atau sewa kebaya. Itu yang kebangetan komentar netizennya. Itu yang mesti diberi pengertian,” ungkap Ritagani, pembicara dari Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba), prihatin.

Bersama Hayuning dan Rita tampil juga menyampaikan materi Ari Unjianto (pegiat advokasi sosial), Edy Budiarso (managing di Indoplus Communication), Mohwid sebagai key opinion leader dan Danis Septiana selaku moderator.

Edy Budiarso menimpali. Dengan adanya internet, kaum rentan miskin – yang semula terabaikan – kini bisa akses ke Jaringan Kesehatan Miskin Perkotaan yang kantornya hanya sepelemparan batu dari RSCM Jakarta.

”Kini bisa tercover penyakit dan stunting yang dialaminya. Kini juga bisa dibantu karena BPJS dan JKS KIN mudah diakses secara digital. Selain itu, dengan banyak ragam aplikasi semua orang kini juga bisa jadi pengusaha dari beragam kelas modal bahkan tanpa modal”, ujar Edy Budyarso mantan wartawan Tempo dan Inews TV itu.

Yang tak kalah penting adalah pendampingan dan pengawasan. Menurut amatan pegiat advokasi sosial Ari Unjianto, banyak asisten atau pembantu rumah tangga (PRT) yang kerjaan dan kebutuhan hidupnya semakin tambah, begitu juga beban kerjanya. Tapi gajinya tidak ikut bertambah.

Akibatnya, banyak yang tergiur pinjaman online (pinjol) dan gagal bayar, lalu jadi buronan debt collector. ”Kalau PRT kota tidak didampingi dalam memanfaatkan kemajuan digital, pinjol bikin tambah runyam,” ujar Ari.

Pendampingan sejatinya diperlukan untuk semua lapisan masyarakat. Jadilah produsen konten yang cerdas dan bermartabat. ”Jangan demi alasan pengin viral dan dapat cuan, mereka abaikan tatakrama. Jangan asal viral dulu minta maaf kemudian. Ini bahaya kalau jadi budaya kita. Jangan ditiru budaya macam itu,” pungkas Mohwid, sang key opinion leader. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Sukoharjo Siapkan Strategi Penanggulangan Bencana di Musim Hujan

Sukoharjo Siapkan Strategi Penanggulangan Bencana di Musim Hujan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Pemkab Temanggung Jamin Pasokan Elpiji Bersubsidi Aman

Pemkab Temanggung Jamin Pasokan Elpiji Bersubsidi Aman

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Upaya Konservasi Lahan, Pemkab Temanggung Lakukan Reboisasi

Upaya Konservasi Lahan, Pemkab Temanggung Lakukan Reboisasi

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Sosok Mbah Slamet, Penjaga Makam Kedungdowo yang Amanah

Sosok Mbah Slamet, Penjaga Makam Kedungdowo yang Amanah

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Sudut Pandang
Ratusan Siswa SDN Proyonanggan 5 Batang Berikan Donasi Warga Terdampak Banjir

Ratusan Siswa SDN Proyonanggan 5 Batang Berikan Donasi Warga Terdampak Banjir

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Tinjau Normalisasi Sungai Wulan, Pj Gubernur : Upaya Kurangi Risiko Banjir di 3 Kabupaten

Tinjau Normalisasi Sungai Wulan, Pj Gubernur : Upaya Kurangi Risiko Banjir di 3 Kabupaten

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Inacraft 2025 : Kitchen Ware Kayu Asal Jateng Diminati Turis Mancanegara

Inacraft 2025 : Kitchen Ware Kayu Asal Jateng Diminati Turis Mancanegara

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Cegah Potensi Penyimpangan Distribusi, Polda Jateng Pantau Penjualan Gas LPG

Cegah Potensi Penyimpangan Distribusi, Polda Jateng Pantau Penjualan Gas LPG

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Layak Jadi Percontohan Nasional, Bupati Ngesti Tinjau Konsolidasi Tanah Terpadu di Kaligawe

Layak Jadi Percontohan Nasional, Bupati Ngesti Tinjau Konsolidasi Tanah Terpadu di Kaligawe

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kini Wonosobo Miliki Kawasan Tanpa Rokok

Kini Wonosobo Miliki Kawasan Tanpa Rokok

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Kapolda Minta Personel Introspeksi dan Berbenah

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Kapolda Minta Personel Introspeksi dan Berbenah

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kunjungi Stan Inacraft 2025, Shinta Nana Ajak “Ngelarisi” Produk UMKM Jateng

Kunjungi Stan Inacraft 2025, Shinta Nana Ajak “Ngelarisi” Produk UMKM Jateng

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Produk UMKM Jateng Pikat Sejumlah Tokoh Nasional di Gelaran Inacraft 2025

Produk UMKM Jateng Pikat Sejumlah Tokoh Nasional di Gelaran Inacraft 2025

Ekonomi   Info Jateng   Laporan Khusus
Kunker di Boyolali, Komisi A DPRD Jateng Bahas Penanggulangan Kemiskinan

Kunker di Boyolali, Komisi A DPRD Jateng Bahas Penanggulangan Kemiskinan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan
Dukung Bulog Serap Gabah dan Beras Petani, Nana Minta Gudang Pemerintah Didayagunakan

Dukung Bulog Serap Gabah dan Beras Petani, Nana Minta Gudang Pemerintah Didayagunakan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Haul Kiai Surgi, Ribuan Pasukan Kirab Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa

Haul Kiai Surgi, Ribuan Pasukan Kirab Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Seni & Budaya
Evaluasi Strategi dan Langkah Pencegahan Pemborosan Pangan

Evaluasi Strategi dan Langkah Pencegahan Pemborosan Pangan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
RSIA NUZULA Hadir Sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Tekan AKI dan AKB

RSIA NUZULA Hadir Sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Tekan AKI dan AKB

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Kesehatan
Ditreskrimsus Polda Jateng Ungkap Kasus Penyalahgunaan Gas LPG Bersubsidi

Ditreskrimsus Polda Jateng Ungkap Kasus Penyalahgunaan Gas LPG Bersubsidi

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
Diskominfo Cilacap Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan Renja 2026

Diskominfo Cilacap Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan Renja 2026

Eks Karesidenan Banyumas   Info Jateng   Pemerintahan
Close Ads X