Digitalisasi Dorong Budaya Politik Partisipan

infojateng.id - 28 Juni 2021
Digitalisasi Dorong Budaya Politik Partisipan
Kredit foto maxmanroe.com - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

TEMANGGUNG – Teknologi memungkinkan informasi dan pengetahuan terbuka lebar, sehingga pemahaman kebhinekaan dan hak-hak minoritas makin meluas. Pemanfaatan teknologi digital untuk politik kebangsaan, memunculkan gerakan solidaritas bagi kelompok minoritas (politics of difference), dan kritik pada intoleransi.

Staf Ahli Menkominfo Henry Subiakto mendedahkan pendapatnya pada webinar literasi digital bertema ”Media Sosial sebagai Sarana Meningkatkan Demokrasi dan Toleransi” besutan Kementerian Kominfo bagi masyarakat Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin, 14 Juni lalu.

Lebih jauh Henry menyatakan, demokratisasi menuntut adanya kesetaraan, emansipasi dan toleransi dari berbagai kelompok minoritas.
Fenomena komunikasi partisipatif di era digital (media sosial), siapa pun bisa jadi komunikator, pemroduksi pesan, wartawan, pengamat, komentator, hingga provokator.

Dengan karakter memberi informasi tercepat, media sosial (medsos) memfasilitasi hasrat manusia untuk diperhatikan dan memperhatikan, hingga menciptakan adiksi sosial.

Medsos, lanjut Henry, membentuk kebenaran semu (false truth) lewat kegaduhan dan akun-akun buzzer. Medsos juga menjadi sumber disinformasi, merongrong demokrasi (paradoks demokrasi), membangkitkan karakter bawah sadar yang sebelumnya tersembunyi.

”Fakta di medsos, seringkali kebenaran dikalahkan dengan keyakinan (post truth). Medsos juga menciptakan perhatian sebagai barang komoditas (The economy of attention) sekaligus era hilangnya ruang privat. Semuanya serba telanjang dan diawasi oleh para raksasa teknologi TIK (Google, Microsoft, Aple, facebook, Amazone),” papar guru besar Universitas Airlangga, Surabaya itu.

Henry mengingatkan pengguna medsos lebih waspada lantaran internet dijadikan ajang ”perang komunikasi politik”. Medsos telah digunakan sebagai senjata disinformasi untuk mempengaruhi proses politik.

”Banyak negara hancur, atau terjadi kerusuhan saat rakyatnya terprovokasi oleh konten-konten internet dan media sosial. Apa kita akan membiarkan keadaan itu terjadi di negeri ini?,” tanya Henry.

Menurut Henry, hoaks, disinformasi, hate speech, dan radikalisme menjadi ramuan ampuh pembelahan masyarakat, memunculkan kegaduhan, merusak demokrasi, menciptakan ketegangan, konflik, hingga kekacauan dan peperangan. ”Hal itu dapat menghancurkan negara,” tegasnya.

Menyampaikan gagasan berjudul ’Menjadi Ujung Tombak Demokrasi dan Toleransi di Era Digital’, narasumber dari LPPM UNU Yogyakarta Muhammad Mustafied, mengajak peserta webinar membedah makna demokrasi dan toleransi.

Menurut Mustafied, toleransi dalam arti positif adalah respek terhadap orang yang memiliki iman, pemikiran, atau keturunan yang berbeda. Toleransi dalam arti ini bertentangan dengan intoleransi religius, politis, ataupun rasistis.

”Aksi kekerasan terhadap kelompok minoritas dalam bentuk pembakaran tempat ibadah, pembubaran ibadah, ataupun penganiayaan adalah intoleransi dalam arti negatif yang bertentangan dengan toleransi dalam arti positif,” ujar Mustafied.

Namun, lanjut Mustafied, toleransi tidak selalu positif. Toleransi dalam arti negatif adalah pembiaran ataupun ketidakpedulian terhadap kejahatan, ketidakadilan, dan penindasan terhadap mereka yang berbeda. Pelakunya bisa negara ataupun masyarakat sendiri.

Melalui teknologi digital, kata Mustafied, publik berkesempatan lebih luas untuk ikut terlibat dalam menentukan agenda isu publik. Berbagai hambatan teknis, geografis, informasi dapat dipecahkan melalui teknologi digital, yang memungkinkan keterlibatan publik dalam politik lebih luas cakupannya.

”Semua warga negara dimungkinkan terlibat dalam proses politik melalui teknologi digital, sehingga memungkinkan masyarakat menerima informasi melimpah, lengkap, sekaligus memungkinkan pemerintah lebih transparan, akuntabel, memperluas partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan, menyerap aspirasi publik, dan lebih responsif,” papar Mustafied.

Namun demikian, tambah Mustafied, teknologi digital dapat menjadi tirani baru dan menjadi musuh demokrasi ketika terjadi ketidaksetaraan dalam akses data, monopoli data, kesenjangan infrastruktur digital, dan menguatnya hoaks yang memanipulasi kesadaran publik.

Acara virtual yang dipandu oleh moderator Bella Ashari ini, juga menghadirkan narasumber: Hayuning Sumbadra (Kaizen Room), Isyrokh Fuadi (dosen Institut Pesantren Mathali’ul Falah), dan Sisca Septiyani sebagai key opinion leader. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Koperasi Soko Guru Ekonomi Kerakyatan Mengeliat Kembali

Koperasi Soko Guru Ekonomi Kerakyatan Mengeliat Kembali

Info Jateng   Pemerintahan   Sudut Pandang
TPS 3R Kalipucang Jadi Percontohan Menuju Batang Kota Industri Bersih

TPS 3R Kalipucang Jadi Percontohan Menuju Batang Kota Industri Bersih

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Sekda Jateng Dorong Kelestarian Alam di Kawasan Geopark

Sekda Jateng Dorong Kelestarian Alam di Kawasan Geopark

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng
PLTU Batang Dukung Larung Sesaji Nelayan Roban

PLTU Batang Dukung Larung Sesaji Nelayan Roban

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Seni & Budaya
Rembang Siap Tindaklanjuti Arahan Ketua Umum Dekranas untuk Dukung Perajin Lokal

Rembang Siap Tindaklanjuti Arahan Ketua Umum Dekranas untuk Dukung Perajin Lokal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Pemprov Jateng Tuan Rumah MTQ Nasional 2026, Menteri Agama Usulkan Inovasi Baru

Pemprov Jateng Tuan Rumah MTQ Nasional 2026, Menteri Agama Usulkan Inovasi Baru

Info Jateng   Laporan Khusus
Bupati Faiz Siap Hadapi Gugatan Pemilik Kafe dan Karaoke yang Dibongkar di Pantai Sigandu

Bupati Faiz Siap Hadapi Gugatan Pemilik Kafe dan Karaoke yang Dibongkar di Pantai Sigandu

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Buka Kejuaraan Paralayang, Bupati Batang: Sebagai Seleksi Para Atlet Nasional

Buka Kejuaraan Paralayang, Bupati Batang: Sebagai Seleksi Para Atlet Nasional

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Olahraga
Tertib Laporan, Suyitno Wakili Rembang Lomba Inseminasi Buatan Tingkat Provinsi Jateng

Tertib Laporan, Suyitno Wakili Rembang Lomba Inseminasi Buatan Tingkat Provinsi Jateng

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Antisipasi Ekonomi Trump Effect, Ini Langkah yang Disiapkan Gubernur Jateng

Antisipasi Ekonomi Trump Effect, Ini Langkah yang Disiapkan Gubernur Jateng

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Ranperda Disepakati Dewan, Pembangunan Pelabuhan Masuk RPJMD Jepara 2025–2029

Ranperda Disepakati Dewan, Pembangunan Pelabuhan Masuk RPJMD Jepara 2025–2029

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Kopdes Merah Putih di Jepara Dipertemukan dengan 2 BUMN

Kopdes Merah Putih di Jepara Dipertemukan dengan 2 BUMN

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Lantik 183 Pejabat Fungsional, Wagub Jateng: Jadilah PNS Berakhlak

Lantik 183 Pejabat Fungsional, Wagub Jateng: Jadilah PNS Berakhlak

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Gubernur Jateng Sederhanakan Struktur OPD tapi Kaya Fungsi

Gubernur Jateng Sederhanakan Struktur OPD tapi Kaya Fungsi

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Dibekali Keterampilan Merias Diri, Indah Sumarno Minta Ibu DWP Jangan Hanya Berdandan saat Kondangan

Dibekali Keterampilan Merias Diri, Indah Sumarno Minta Ibu DWP Jangan Hanya Berdandan saat Kondangan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Bupati Boyolali Minta Perumda Air Minum Tingkatkan Pelayanan Air Bersih untuk Masyarakat

Bupati Boyolali Minta Perumda Air Minum Tingkatkan Pelayanan Air Bersih untuk Masyarakat

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan
Kopdes Merah Putih yang Digencarkan Ahmad Luthfi Ternyata Sudah Ada yang Beroperasi

Kopdes Merah Putih yang Digencarkan Ahmad Luthfi Ternyata Sudah Ada yang Beroperasi

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Potensi Desa
Peringati HAN, Dinsos Boyolali Gelar Jambore Anak LKS

Peringati HAN, Dinsos Boyolali Gelar Jambore Anak LKS

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemerintahan
Siapkan Penataan Kawasan Wisata Sigandu Usai Pembongkaran Kafe dan Karaoke

Siapkan Penataan Kawasan Wisata Sigandu Usai Pembongkaran Kafe dan Karaoke

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
Bupati Batang Buka Program Daker Tahap II, 106 Orang Terserap Bekerja

Bupati Batang Buka Program Daker Tahap II, 106 Orang Terserap Bekerja

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
Close Ads X