SOLO – Pra Even Kegiatan Bhakti bagi Pahlawan Sampah di Kota Solo 10 November mendatang. Sekitar dua puluh Bank Sampah Se Solo Raya berkumpul di atrium Solo Square Selasa (17/09) pagi.
Kegiatan tersebut berupa workshop pembuatan photo booth dan penyerahan perlengkapan bank sampah dari Gerakan Pemuda Peduli Sampah dan Lingkungan Hidup (Gropesh) kepada 10 Bank Sampah baru. Pegiat Sosial sekaligus Leader Bank Sampah Se Soloraya Denok Marty Astuti mengatakan, pemberian perlengkapan sampah tersebut agar mereka lebih semangat lagi dalam mengelola sampah di sekitarnya. ”Kita bagikan timbangan, buku tabungan yang sudah distandarisasi dan papan nama yang seragam,” jelas Denok.
Acara itu, lanjut denok, untuk koordinasi acara besar di Hari Pahlawan bagi pejuang sampah di Kota Solo. ”Bersama komunitas sejuta kacamata Indonesia memberikan apresiasi kepada penarik gerobak sampah dan sopir mobil bak sampah beserta keluarga berupa pemberian kacamata baca,” kata dia.
Acara tersebut menjadi ajang temu kangen para anggota bank sampah dari berbagai daerah. ”Negara ini sudah terbebani dengan masalah sampah, terlebih Indonesia adalah peringkat kedua penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Jika tidak kita mulai dari sekarang kapan lagi.” ungkap denok.
Dirinya mengaku ada seratus titik bank sampah yang bergerak. Dia berharap dukungan pemerintah lebih gencar lagi. ”Mengubah mind set masyarakat mengelola sampah itu tak cukup satu atau dua hari. Butuh contoh dan teladan dan mengajak lebih banyak,” imbuhnya.
Denok mengaku hadirnya bank sampah pelan pelan telah mengubah banyak hal dari kehidupan masyarakatnya. Lingkungan jadi lebih bersih dan sehat. Dari ekonomi pengelolaan sampah tersebut mendatangkan pemasukan warga.
Tiap satu dua pekan warga akan menyetorkan sampah yang sudah dipilah ke bank sampah. ”Setelah ada bank sampah kearifan lokal yang terkikis hadir kembali ke tengah mereka. Seperti guyup rukun, tepo seliro, gotong royong seiring intennya mereka berjumpa dalam bergiatan bank sampah. ” kata denok.(Yusuf)