PATI – Ratusan warga Desa Kalikalong, Kecamatan Tayu, Pati kemarin menggeruduk kediaman kepala desa (kades) setempat. Mereka menyampaikan penolakan terhadap program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Penanggungjawab aksi Sunaryo mengatakan, jika pihak desa tidak ada keterbukaan terkait hal tersebut. Dirinya beranggapan, program pemerintah itu sudah bagus dengan tujuan pemberdayaan masyarakat. Tetapi, jika tidak dibarengi dengan program yang baik, dan sosialisasi maka tidak akan berjalan dengan semestinya.
“Seharusnya pihak desa melibatkan berbagai unsur untuk diajak komunikasi. Dengan adanya Pamsimas saya kira tidak perlu lagi. Sumber air di Kalikalong ada empat sumur, ada galian dari nenek moyang, untuk dataran rendah dan tinggi, menggunakan sanyo. Ada juga Jet pump. Kemudian di tahun 2012-2013 ada program PNPM sumur bur di beberapa titik,” jelasnya.
Untuk menjaga pasokan air, pihaknya menyebut sudah ada sumur PNPM disetiap RW. Terlebih, warga sudah mempunyai sumur resapan. Untuk warga yang mampu pun juga sudah mempunyai sumur sendiri.
“Kenapa pemdes tidak berkoordinasi dahulu. Tahu-tahu dana cair dan peralatan datang. Jika melihat letak geografis, tidak layak ditempatkan di tengah-tengah pemukiman warga. Selama ini yang kami amati di desa lain aman, karena melibatkan berbagai unsur dan sumur di tempatkan di tanah desa. Kalau ini status tanahnya tidak jelas,” imbuhnya.
Sunaryo menambahkan, jika dasar tuntutan warga adalah menolak adanya Pamsimas. Karena dinilai pasokan air sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. “Jika masih berjalan, kita akan melakukan pemyampaian aspirasi di setiap minggu. Kemarin sudah ada mediasi dari Pemda lewat tim pakem dan selang tiga hari akan diambil keputusan. Akan tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” pungkasnya. (Redaksi)