PATI-Sejumlah fakta menarik terungkap dalam prosesi ritual Tapa Pendem yang dilakukan salah satu Warga RT 3/RW I Desa Bendar, Kecamatan Juwana mulai Senin (16/9/2019) hingga (20/9/2019)
Ritual Terakhir dan Dikubur selama Lima Hari.
Ritual tapa Pendem yang dilakukan Mbah Pani mulai Senin (16/9/2019) pukul 18.00. Ritual itu merupakan yang terakhir. Sebelumnya, ia juga sudah melakukan ritual tersebut.
“Sebelumnya sudah ritual hingga 9 kali dan dipendem selama tiga hari setiap ritual. Ini yang terakhir dipendem selama lima hari,” katanya.
Pembongkaran Mundur dari Jadwal Sebelumnya
Pada Jumat (20/9/2019) merupakan hari terakhir Mbah Pani berada di liang lahat. Pihak keluarga bersama sejumlah warga berencana membongkar makam Mbah Pani usai Salat Jumat.
Namun, karena berbagai pertimbangan, makam baru dibongkar pukul 16.30 hingga 17.10. Dengan peralatan seadanya, makam kakek berusia 63 tahun itu dibongkar.
“Awalnya pembongkaran memang direncakana setelah salat Jumat. Tetapi, tadi Mbah Pani berbisik kepada istrinya agar pembongkaran dilakukan setelah Maghrib,” kata Ngadino, adik ipar Mbah Pani.
Petugas Kesehatan Puskesmas Juwana Berjaga
Saat prosesi pembongkaran,sejumlah petugas kesehatan dari Puskesmas setempat berjaga. Itu dilakukan untuk mengantisipasi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain petugas puskesmas, Koramil dan Polsek kecamatan setempat juga ikut menjaga.
Masih Kenakan Kain Kaffan saat di Liang Pertapaan
Kondisi Mbah Pani saat liang lahat mulai terbuka, nampak dia masih mengenakan kain kaffan seperti layaknya dipocong.
Dengan bantuan keluarga, kain kaffan tersebut perlahan dilepas untuk kemudian dimandikan.
Selanjutnya, Mbah Pani menutupi tubuhnya dengan kain sarung yang sudah disiapkan pihak keluarga.
Dinyatakan Sehat Usai Lima Hari Dipendem Tanpa Makan dan Minum
Saat keluar dari liang pertapaannya, kondisi kesehatan Mbah Pani langsung diperiksa pihak puskesmas. Hasilnya, kondisi Mbah Pani dinyatakan sehat. Padahal selama lima hari itu Mbah Pani tidak makan dan minum.
“Kondisi pernapasan dan tensinya bagus. Saat keluar memang kondisi tubuhnya lemas. Itu wajar karena selama lima hari tidak makan dan minum,” kata petugas medis Puskesmas Juwana Widoyono.