Batang, infojateng.id – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 tingkat Kabupaten Batang menjadi momentum untuk menegaskan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan.
Melalui berbagai program dan kegiatan, PGRI Kabupaten Batang menempatkan peningkatan kualitas guru sebagai langkah strategis dalam menyongsong Generasi Emas 2045.
Sejalan dengan visi dan misi Bupati Batang, PGRI berupaya menyiapkan sumber daya manusia yang adaptif terhadap perkembangan industri dan pembangunan lima zona strategis di daerah tersebut.
Ketua PGRI Batang M. Arief Rohman mengatakan, bahwa upaya ini diwujudkan melalui pembekalan berkelanjutan kepada para guru, baik melalui pelatihan daring, luring, maupun blended learning.
Ditegaskan, para guru juga didorong untuk terus mengembangkan kompetensi dan kreativitasnya agar mampu menjawab tantangan zaman.
“Khususnya dalam menghadapi kebutuhan industrialisasi di Batang,” kata Arief saat ditemui usai jalan sehat di Lapangan Limpung, Kabupaten Batang, Sabtu (22/11/2025).
Salah satu agenda utama adalah Lomba Pembelajaran Inovatif Guru yang menjadi wadah bagi para pendidik.
Dengan tujuan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam merancang strategi, metode, dan media pembelajaran yang efektif.
“Lomba ini menyasar guru dari berbagai jenjang, mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA, dengan fokus pada desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik di setiap tingkatan,” urainya.
Melalui lomba tersebut, PGRI berharap tercipta praktik-praktik baik (best practices) yang dapat direplikasi di sekolah lain.
Metode dan inovasi dari para pemenang direncanakan akan didiseminasikan agar bisa dimanfaatkan secara lebih luas oleh komunitas guru di Kabupaten Batang.
Arief menyebut, selain kolaborasi antar guru juga diperkuat melalui komunitas belajar di berbagai level.
Forum ini menjadi ruang berbagi pengalaman sekaligus pengembangan gagasan inovatif yang relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini.
“Inovasi bukan sekadar kompetisi, melainkan fondasi penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang responsif, berkualitas, dan siap menopang visi besar daerah menuju 2045,” pungkasnya. (eko/redaksi)