Empat Indikotar Penting Membangun Moderasi Agama

infojateng.id - 21 Agustus 2021
Empat Indikotar Penting Membangun Moderasi Agama
Toleransi agama via/ilovelife.co.id - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

KARANGANYAR – Moderasi agama adalah sebuah cara pandang terkait proses memahami dan mengamalkan ajaran agama agar dalam melaksanakannya selalu dalam jalur yang moderat (tidak berlebih-lebihan atau ekstrem). Adapun secara kamus, moderasi berarti pengurangan kekerasan atau penghindaran keekstreman.

Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya Tb. Ai Munandar mengawali paparan materi dengan mengutip definisi moderasi beragama yang dibuat mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin pada webinar literasi digital bertajuk ”Moderasi Beragama dan Negara Kesatuan RI” yang digelar Kementerian Kominfo untuk warga Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (20/8/2021).

Selain Ai Munandar, hadir beberapa narasumber Fakhriy Dinansyah (communication dan CSR specialist), Jafar Ahmad (Direktur Lembaga Survei IDEA Institute Indonesia), H. Wiharso (Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar), dan key opinion leader Intan Kusuma, dalam webinar yang dimoderatori Niken Pratiwi.

Ai Munandar mengatakan, banyak perilaku beragama secara berlebihan kita jumpai di ruang digital. Contoh perilaku beragama yang berlebihan itu misalnya seseorang dengan agama yang sama mudah mengkafirkan saudara sesama pemeluk agama hanya karena berbeda dalam memahami agama.

”Padahal hanya Tuhan (Allah SWT) yang Maha Tahu apakah seseorang sudah masuk kategori kafir atau tidak,” tegas Ai Munandar di depan lebih dari 200-an partisipan webinar siang itu.

Tak hanya itu, selain perilaku beragama yang berlebihan, ada juga narasi yang menyatakan bahwa moderasi beragama adalah narasi berbahaya karena dapat mengakibatkan perpecahan kaum muslimin, pendangkalan akidah, pelemahan keagungan Islam, serta menjauhkan anak didik dari agamanya sendiri. Sehingga, lambat laun mereka tidak akan lagi bangga dengan agamanya dan identitasnya sebagai seorang muslim.

Padahal, lanjut Ai Munandar, moderasi beragama bukan ideologi. Lebih kepada cara pandang dalam mengamalkan agama. Tidak ada upaya pendangkalan akidah atau pelemahan Islam. Moderasi beragama justru menyadari adanya keberagaman baik suku, budaya, adat istiadat yang kemudian terikat dengan kepercayaan yang harus kita hormati dan jaga bersama. Tidak berlebihan namun tetap kuat dan teguh dengan agamanya.

”Untuk mengetahui seseorang moderat atau tidak dalam beragama, setidaknya ada empat indikator moderasi beragama sebagai tanda perilaku moderat, yaitu: cinta tanah air, punya toleransi tinggi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal,” jelas Ai Munandar.

Moderasi beragama dalam ruang digital secara aktif bisa dengan cara menyebarkan konten positif, kerukunan umat dan antar umat beragama, saring informasi agama sebelum dibagikan, dan kroscek dari berbagai referensi pembanding. ”Sedangkan secara pasif, hindarkan konten bernada ujaran kebencian atas nama agama, konten radikal, dan konten provokatif,” sebut Ai Munandar.

Berikutnya, CSR specialist Fakhriy Dinansyah berpendapat, moderasi beragama diperlukan untuk meminimalisasi dampak negatif ruang digital. Maraknya berita hoaks atau kabar bohong masih menjadi tantangan di tengah kenaikan pengguna internet dan media sosial. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah hoaks yang tersebar di berbagai platform di Indonesia cenderung meningkat.

Mengutip data yang dihimpun Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), kata Fakhriy, jumlah hoaks yang tersebar di Indonesia pada 2019 mencapai 1.221 hoaks. Kemudian, pada 2020 meningkat menjadi 2.298 hoaks. Kondisi itu tentu saja meresahkan banyak orang dan menimbulkan konflik serta perpecahan bangsa.

Menurut Fakhriy, kecemasan banyaknya hoaks juga dirasakan oleh Editor in Chief Direktorat Jenderal Bimas Kementerian Agama RI Ahmad Syamsuddin, yang menilai betapa berbahayanya jika hoaks agama, kesehatan, dan politik saling berkelindan karena potensi daya rusaknya luar biasa.

“Hoaks yang bertema agama tidak hanya menyerang akal, tetapi juga menancap di hati. Sangat sulit membujuk orang yang sudah termakan hoaks agama. Karenanya, upaya kolaborasi melawan hoaks sangat penting dilakukan,” pungkas Fakhriy. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kapolres Klaten Cek Jalur Mudik Nataru hingga Kawasan Wisata Prambanan

Kapolres Klaten Cek Jalur Mudik Nataru hingga Kawasan Wisata Prambanan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Bripda Khoirudin Raih Medali Perak Pencak Silat SEA Games 2025

Bripda Khoirudin Raih Medali Perak Pencak Silat SEA Games 2025

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Olahraga
Resmi! Mario Lemos Ditunjuk sebagai Direktur Teknik Persijap Jepara

Resmi! Mario Lemos Ditunjuk sebagai Direktur Teknik Persijap Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Ning Nawal Tegaskan Hari Ibu Momentum Penguatan Peran Perempuan di Masyarakat

Ning Nawal Tegaskan Hari Ibu Momentum Penguatan Peran Perempuan di Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pemprov Jateng Telah Gelar GPM 2.436 Kali, Omzetnya Capai Rp45,7 Miliar

Pemprov Jateng Telah Gelar GPM 2.436 Kali, Omzetnya Capai Rp45,7 Miliar

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Boyolali Perkuat Ekosistem Pariwisata Melalui Desa Wisata Terintegrasi

Boyolali Perkuat Ekosistem Pariwisata Melalui Desa Wisata Terintegrasi

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Wisata
Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Batang Nusantara Expo Targetkan Nilai Transaksi Rp 2 Miliar

Batang Nusantara Expo Targetkan Nilai Transaksi Rp 2 Miliar

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
SMK Wikrama Jepara Tampilkan Produk Unggulan pada Ainul Burhan Fest

SMK Wikrama Jepara Tampilkan Produk Unggulan pada Ainul Burhan Fest

Info Jateng   Pendidikan
Bantuan Kemanusiaan Korban Bencana Sumbar Didistribusikan

Bantuan Kemanusiaan Korban Bencana Sumbar Didistribusikan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Nawal Gandeng Tiktoker Hasan Sule, Kenalkan Wajib PAUD EMAS

Nawal Gandeng Tiktoker Hasan Sule, Kenalkan Wajib PAUD EMAS

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pendidikan
Tim Gabungan Sita 451 Bungkus Rokok Ilegal

Tim Gabungan Sita 451 Bungkus Rokok Ilegal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Program RTLH di Jepara Terus Diperkuat

Program RTLH di Jepara Terus Diperkuat

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Bupati “Tantang” Jepara Peringkat 2 Besar Porprov Jateng 2026

Bupati “Tantang” Jepara Peringkat 2 Besar Porprov Jateng 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Pemandian Air Panas Tuk Gono Manjakan Wisatawan Libur Nataru

Pemandian Air Panas Tuk Gono Manjakan Wisatawan Libur Nataru

Info Jateng   Wisata
Close Ads X