Makassar, infojateng.id – Hingga hari kedua penyelenggaraan Dekranasda Jateng UMKM Expo 2022 di Makassar, transaksi yang dihasilkan sudah melampaui target Rp1 miliar. Nilai itu belum termasuk repeat order dan MoU.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Dekranasda Jateng, Ema Rachmawati, saat ditemui di Phinisi Point Mall Makassar, Sabtu (22/10/2022). Menurutnya, transaksi yang besar disumbang pembelian dari buyer besar.
Ema menunjuk contoh, Haye Batik Pekalongan yang mendapat kontrak kerja sama selama lima tahun, di mana per minggunya mesti menyediakan 6.000 pakaian. Jika dihitung nilainya mencapai Rp400 juta per minggu.
“Ia jadi main distributor (distributor utama), tidak boleh dijual ke yang lain. (Transaksinya) gede-gede ini, pada nggak ngira,” ungkap Erna.
Ditambahkan, lanjut Erna, jika dilihat sepintas, pengunjung di mal tersebut tidak terlihat sangat ramai. Namun, yang datang kebanyakan justru pembeli potensial.
Ema menunjuk contoh, ada pengunjung yang langsung memborong 200 biji peniti, sebelum pameran dibuka. Aksi borong juga terjadi di sejumlah stand, seperti aksesoris, tas, bahkan batik ready to wear.
“Kebanyakan mereka mengatakan produk Jateng murah semua. Bu Gubernur (Sulsel) saja kemarin kaget tahu tas ecoprint dijual hanya Rp850.000,” terangnya.
Lebih penting lagi, imbuhnya, hampir semua UMKM yang ikut dapat buyer dan menandatangani MoU, mengenai kelangsungan kerja sama di antara keduanya.
Ia menuturkan mulai dari kopi robusta yang laku 280 ton, dan arabika 30 ton, kemudian kerja sama perajin tas plastik daur ulang dengan desainer Sulsel. Bahkan batik, tenun, maupun produk ready to wear sudah mendapat reseller.
“Yang penting justru ini, adanya MoU dengan buyer besar maupun reseller. Sebab, akan ada repeat order, atau pembelian yang berkelanjutan, tidak hanya saat pameran ini,” tandasnya. (redaksi)
