Demak, Infojateng.id – Debit air di Waduk Wilalung yang semakin meninggi sejak seminggu terakhir membuat was-was warga desa di Wilalung dan sekitarnya. Kecemasan warga ditindak lanjuti Bupati Demak Eisti’anah dengan memantau langsung kondisi Waduk Wilalung di Kecamatan Gajah.
Turut mendampingi Kepala Dinpertanpangan Agus Herawan, Camat Gajah, Kapolsek Gajah, Kepala Desa Wilalung dan beberapa Kepala Desa di wilayah Kecamatan Gajah bagian timur, Jumat (5/1/2023) petang.
Bupati Eisti’anah berharap bendungan Wilalung tetap aman dan kondusif dan airnya cepat surut.
”Semoga pintu air Wilalung tetap aman dan kondusif, airnya cepat surut dan curah hujan berkurang sehingga tidak menambah besarnya debit air di Wilalung,” kata Eisti’anah.
Dijelaskan, lanjut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pati-Juwono dan Pemkab Kudus agar membuka sedikit pintu air yang menuju wilayah kudus untuk mengurangi besarnya debit air menuju wilayah Mijen, karena seminggu yang lalu tanggul Mijen dikabarkan mengalami longsor.
Terkait lahan pertanian yang sering terkena limpasan air dari sungai Lusi pihaknya akan mempelajari dan mendata daerah di Kabupaten Demak yang kerap banjir di tiap tahunnya.
“Kami akan melakukan normalisasi sungai agar sawah dapat produktif kembali dan tidak mengalami kebanjiran,” ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Wilalung Nurwito menyampaikan pihaknya selalu berkoordinasi dengan camat dan semua kepala desa untuk selalu memantau besarnya debit air yang mengalir di Waduk Wilalung.
“Desa wilalung selalu siap siaga menjaga tanggul jika debit air semakin bertambah hingga terjadi limpasan air, saya menyiagakan satgas bencana desa untuk berjaga 24 jam memantau besarnya debit air di Waduk Wilalung. Karena informasi dari bendungan Klambu-Purwodadi debit semakin bertambah berkisar 852,8 m3 per detiknya,” ujar Nurwito.
Nurwito menambahkan Waduk wilalung masih tergolong aman, namun kami selalu siaga karena kabar dari bendungan klambu debit air bertambah sehingga akan terjadi kenaikan.
“Saya minta semua kepala desa di sekitar desa Wilalung seperti Tanjunganyar, Sambiroto, dan beberapa Kepala Desa lainnya agar ikut bersama memantau besarnya debit air. Jika terjadi bobolnya tanggul, maka desa tersebut akan terdampak juga,” tandasnya. (eko/redaksi)