Jepara, Infojateng.id – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Program Kerja Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Kabupaten Jepara Tahun 2023 di Pendapa R. A. Kartini, Kabupaten Jepara, Kamis (9/2/2023).
Tema rapat tersebut adalah “Dengan Rakor Pembahasan Program Kerja PKK Kabupaten Jepara Tahun 2023 Kita Mantapkan Sinergitas Kegiatan PKK dengan Kegiatan OPD untuk Mendukung Program Pencegahan dan Penurunan Angka Stunting Serta Kebersihan Lingkungan”.
Dalam sambutannya, Edy Supriyanta berpesan kepada ibu-ibu pengurus PKK untuk bersinergi dengan perangkat daerah dalam melaksanakan program-program pokok PKK.
Tak hanya itu, Edy pun memberi arahan untuk turut meningkatkan program hingga ke level desa.
”Rakor ini dari perlu ditingkatkan tidak hanya di tingkat kecamatan, tapi ibu kepala desa juga bisa,” ujar Edy.
Menyoal program pokok PKK, dirinya menyorot masalah penanganan stunting. Ia mencontohkan bahwa berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, Kabupaten Sumedang merupakan salah satu kabupaten yang dapat menjadi percontohan.
” Sumedang adalah kota yang bagus dalam penanganan stunting. Angkanya satu digit. Tetapi di Jepara cukup lumayan. Berdasarkan data angkanya dari 25 sekian persen menjadi 18 sekian persen. Data lain menunjukkan angka 11,8% persen masih di bawah provinsi maupun nasional,” terangnya.
Selain stunting, Edy pun menyinggung perihal peningkatan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) untuk menekan inflasi di daerah. Selain itu, kasus narkoba pada anak di bawah anak juga menjadi perhatian khusus.
Sementara Ketua Panitia Rakor Susi Sholih memaparkan bahwa acara tersebut diadakan dengan tujuan membahas rencana prioritas program kerja TPPKK Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Jepara tahun 2023.
”Rencana kerja akan dilaksanakan secara diskusi kelompok dari Sekretaris, Bendahara, Kelompok Kerja (Pokja) I, II, III dan IV yang diikuti oleh semua peserta rapat dilanjutkan tanya jawab di masing – masing kelompok yang akan dibagi per Pokja masing-masing di tempat yang berbeda,” tutup Susi. (eko/redaksi)