Kendal, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Gedung Abdi Praja Kabupaten Kendal, Selasa (21/2/2023).
Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki sekaligus sebagai Ketua Pelaksana Penurunan Stunting di Kabupaten Kendal, Ketua TP PKK, Wynne Frederica sekaligus sebagai Wakil Ketua Pelaksana Penurunan Stunting, dan para pengurus serta para angota Tim Percepatan Penurunan Stunting, terdiri dari Sekda Kendal, para Kepala OPD Kendal, para camat, dan organisasi kemasyarakatan.
Kepala Dinas P2KBP2A, Albertus Hendri Setyawan mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Kendal yang semua pihak yang telah hadir dalam kegiatan ini.
“Tujuan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kendal Tahun 2023 adalah untuk meningkatkan komitmen dan koordinasi segenap anggota TPPS dalam upaya mengakselerasi penurunan stunting di Kabupaten Kendal, dan mewujudkan sinkronisasi pelaksanaan program dan kegiatan Percepatan penurunan stunting pada Perangkat Daerah, Pemerintah Desa, maupun pemangku kepentingan lainnya,” ujar Albertus Hendri.
Sementara Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki dalam sambutannya, mengatakan, stunting menjadi fokus perhatian bagi Pemkab Kendal. Hal itu terbukti pada tahun 2023 ini berdasarkan survei Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) angka stunting di Kabupaten Kendal terus mengalami penurunan dari 13,3% menjadi 11,4% atau dari 7.892 balita menjadi 6.413 balita.
“Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kendal yang terus berusaha menurunkan angka stunting, sehingga mendapatkan peringkat ke 8 dalam penanganan stunting di Jawa Tengah,” kata Windu Suko.
Ia menegaskan walaupun mengalami penurunan, dirinya meminta kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting agar selalu waspada terhadap munculnya kasus stunting baru agar prevalensi stunting tidak mengalami kenaikan dan dapat terus menurun, sesuai intruksi presiden.
Menurutnya, masalah stunting sangat ditentukah oleh berbagai macam faktor. Namun, sebagai Tim Percepatan Penurunan Stunting memiliki kewajiban untuk mengawal penurunan stunting dengan serius dan konsisten.
“Upaya pencegahan stunting memberikan kontribusi paling besar terhadap percepatan penurunan stunting, untuk itu saya berharap agar anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kendal dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai Keputusan Bupati Kendal Nomor 441.8/181/2022 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Kendal,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, bahwa penyelesaian kasus stunting tidak dapat diselesaikan sendiri, sehingga semua pihak harus berkolaborasi dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Dalam hal ini seluruh lapisan masyarakat dan seluruh perangkat daerah harus bersinergi dalam pencegahan stunting dan fokus untuk penyelesaiannya, dengan cara memberikan intervensi program untuk seluruh sasaran yang beresiko stunting, yang meliputi calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta dan balita.
“Saya berharap para camat sebagai ketua Tim Penurunan Stunting Kecamatan dapat menggerakkan tugas dan fungsi segenap anggota TPPS Kecamatan, TPPS desa atau kelurahan agar dapat mengidentifikasi sasaran beresiko stunting, merumuskan upaya intervensi penanganan stunting, mengembangkan inovasi percepatan penurunan stunting, dan menjalin kolaborasi dengan para pihak untuk percepatan penurunan stunting,” tandasnya.
Sementara itu, Wynne Frederica menyampaikan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, pertama adalah penurunan angka Kemiskinan. Kedua, tingginya angka diabetes pada anak yang menjadi perhatian pemerintah pusat, dan ketiga adalah kesehatan gigi pada anak.
“Ketiga hal tersebut pasti ada kaitannya dengan stunting. Maka, untuk penurunan angka kemiskinan pihak-pihak terkait harus memberikan data yang falid, agar penanganannya bisa terdata dengan baik,” tutur Wynne Frederica.
Ia mengungkapkan bahwa, tingginya angka diabetes pada anak ini juga harus menjadi perhatian, khususnya pelaksana yang ada di Kecamatan, untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat desa tentang pola asuh dan pola makan pada anak, agar terhindar dari penyakit tersebut
Lebih lanjut, Wynne mengatakan, terkait kesehatan gigi pada anak juga menjadi sangat penting, mengingat menjadi pintu utama kuman masuk ke dalam tubuh kita, sehingga pentingnya memberikan edukasi terkait hal tersebut. (eko/redaksi)