Nasional, infojateng.id – beberapa pekan terakhir santer wacana terbukanya peluang koalisi anatara PDI Perjuangan dengan Gerindra.
Hal itu setelah Wakil Ketua Umum Gerindra Hashim Djojohadikusumo mencuatkan wacara duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo.
Hal tersebut mendapat respon Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI P Bambang Wuryanto. Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul, segala kemungkinan bisa terjadi dalam politik.
“Di dalam politik itu apa yang tidak mungkin. Selalu ada kemungkinan, ya toh?” ujar Pacul saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023) dikutip dari kompas.com.
Menurut Pacul, sudah banyak politisi yang memunculkan kemungkinan-kemungkinan pasangan capres-cawapres. Meski begitu, pihaknya mengingatkan pesan Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri bahwa kader PDI P lah yang akan menjadi capres 2024.
“Bu Ketum di dalam pidato beliau di ulang tahun kan mengatakan, kita akan mengusung capres dari kader sendiri,” tutur dia.
Sementara itu, Pacul menekankan, dirinya tidak bisa berbicara lebih jauh mengenai capres-cawapres dari PDI-P. Sebab, kata Pacul, penunjukan capres-cawapres PDI-P sepenuhnya ada di tangan Megawati.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa peluang Prabowo Subianto berduet dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 terbuka.
Namun, Gerindra berharap Ganjar mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo. Sementara, bagi Gerindra, Prabowo menjadi capres adalah sebuah harga mati.
“Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan,” kata Hashim ditemui di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).
Oleh karena itu, Gerindra membuka peluang Ganjar diusung partainya apabila kader PDI-P itu bersedia menjadi cawapres Prabowo.
Kendati demikian, Hashim menegaskan bahwa pengusungan pasangan capres-cawapres harus melalui keputusan koalisi Gerindra-PKB.
Gerindra, menurutnya, tak bisa sendirian mengusung pasangan calon (paslon).
Sebab itu, peluang Ganjar diusung sebagai cawapres harus melalui kesepakatan Gerindra dengan rekan koalisinya, yaitu PKB.
“Kemungkinan itu terbuka kalau Pak Ganjar mau jadi. Tapi, harus disetujui oleh PKB. Kan begitu harus disetujui PKB, kami terbuka lah,” jelasnya.(redaksi/yat)
Sumber: Kompas.com