Jakarta, Infojateng.id – Kompetisi panas di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VI untuk kursi DPR RI berakhir dengan kejutan besar. Dua caleg papan atas PDI-P, Sri Rahayu dan Arteria Dahlan, yang seharusnya melenggang mulus ke Senayan, secara mengejutkan mundur. Mundurnya kedua tokoh ini membuka jalan bagi Romy Soekarno, cucu Bung Karno, yang sebelumnya hanya menempati urutan keempat. Romy kini duduk di kursi DPR RI dengan modal 51.245 suara.
Daerah Pemilihan Jawa Timur VI, yang mencakup Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kota Blitar, dan Kota Kediri, menjadi ajang pertempuran sengit para caleg PDI-P yang memperebutkan kursi DPR RI. Berikut perolehan suara masing-masing calon yang bersaing ketat:
1. Pulung Agustianto – 165.869 Suara
Adik dari Pramono Anung ini tampil sebagai jawara dengan perolehan 165.869 suara, mendominasi dapil dengan dukungan kuat dari pemilih loyal PDI-P. Ia menjadi caleg PDI-P dengan suara terbanyak, melenggang tanpa hambatan ke Senayan.
2. Sri Rahayu – 111.284 Suara
Petahana yang seharusnya aman dengan 111.284 suara, Sri Rahayu mengejutkan banyak pihak dengan pengunduran dirinya hanya beberapa hari sebelum pelantikan DPR RI. Langkah dramatis ini membuat publik bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.
3. Arteria Dahlan – 62.242 Suara
Politisi PDI-P yang dikenal vokal ini meraih 62.242 suara, menempati urutan ketiga. Namun, mengikuti jejak Sri Rahayu, Arteria Dahlan juga memilih mundur, membuat panggung politik semakin panas. Keputusan ini memicu spekulasi adanya dinamika internal di PDI-P yang masih menjadi misteri.
4. Romy Soekarno – 51.245 Suara
Romy Soekarno, cucu proklamator Indonesia, awalnya hanya berada di urutan keempat dengan 51.245 suara. Tetapi, dengan pengunduran diri Sri Rahayu dan Arteria Dahlan, Romy akhirnya berhak mengisi kursi DPR RI. Romy tak dapat menutupi rasa syukurnya, berterima kasih kepada rekan-rekannya di PDI-P yang “mengapresiasi” perjuangannya di dapil.
Pengunduran diri dua caleg terpilih ini tak pelak menimbulkan tanda tanya besar. Bagaimana bisa Sri Rahayu, dengan dukungan suara mencapai 111.284, dan Arteria Dahlan, dengan 62.242 suara, memilih mundur di saat-saat terakhir?
Keputusan dramatis ini dipandang banyak pihak sebagai hasil lobi-lobi politik di internal PDI-P. Romy Soekarno sendiri mengaku sangat bersyukur atas kesempatan ini dan mengungkapkan bahwa DPP PDI-P menghargai perjuangannya di lapangan.
“Terima kasih kepada Bu Sri Rahayu dan Mas Arteria yang memberikan apresiasi atas perjuangan saya. Ini keputusan dari DPP, dan saya siap berjuang untuk rakyat dan bangsa sesuai ajaran Bung Karno,” kata Romy dengan penuh semangat.
Kini, Pulung Agustianto dan Romy Soekarno sudah duduk bersama di kursi DPR RI mewakili Dapil Jatim VI. Dengan perolehan suara fantastis dari Pulung, yang mencapai 165.869 suara, dan kejutan dramatis dari Romy, duo ini diharapkan membawa perubahan signifikan di DPR. (one/redaksi)