Pati, Infojateng.id –Petani di Desa Kertomulyo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, belakangan ini menghadapi dua masalah besar. Terbatasnya alat panen seperti kombain dan anjloknya harga gabah saat panen raya. Harga gabah bahkan sempat jatuh hingga Rp 5.000 per kilogram.
Kepala Desa Kertomulyo, Sri Mulsatiaji, mengatakan, alat panen yang ada di desa sangat terbatas dan mayoritas dimiliki perorangan. “Kalau panen serentak, kita kerepotan karena alatnya kurang,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemdes membentuk koperasi baru bernama Koperasi Merah Putih. Koperasi ini fokus menyerap gabah hasil panen petani dan menyalurkannya ke Bulog, agar harga tetap stabil.
“Koperasi sudah terbentuk, pengurus lengkap. Target utamanya serap gabah. Ke depan, kalau memungkinkan, kita ingin punya penggilingan sendiri,” jelas Sri.
Yang menarik, koperasi ini dikelola oleh anak-anak muda desa, termasuk kader dan karang taruna. Perangkat desa dan pengurus BUMDes tidak dilibatkan agar koperasi berjalan secara mandiri dan profesional.
Soal modal awal, Sri Mulsatiaji menyatakan siap membantu jika ada kendala dari anggota, sambil menunggu keputusan resmi dari rapat koperasi. Ia juga menegaskan, koperasi ini tidak akan mengganggu usaha warga yang sudah ada.
Sementara itu, BUMDes Kertomulyo yang saat ini bergerak di bidang penyediaan Wi-Fi desa, berjalan sehat. Modal awal sebesar Rp100 juta sudah kembali sejak tahun 2020. (san/redaksi)