Wonogiri, Infojateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri menggelar kerja bakti skala besar bertajuk “Antisipasi Bencana” di kawasan Gunung Pegat, Kecamatan Nguntoronadi, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka menyambut datangnya musim penghujan yang disertai angin kencang serta potensi bencana hidrometeorologi.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Trias Budiono, sebagai respons cepat atas meningkatnya curah hujan dan laporan pohon tumbang yang berpotensi membahayakan keselamatan warga serta mengganggu jalur transportasi utama.
Dimulai sejak pukul 07.30 WIB, kegiatan diikuti oleh Camat, seluruh Kepala Desa dan Lurah se-Kecamatan Nguntoronadi, masing-masing membawa sedikitnya lima relawan dari desanya.
Mobilisasi tersebut berhasil menghimpun ratusan relawan dari berbagai unsur, termasuk warga setempat yang memiliki kesadaran tinggi terhadap mitigasi bencana.
Trias menjelaskan, fokus utama kegiatan ini adalah pembersihan dan pemangkasan pohon-pohon besar di sepanjang jalur strategis dan area pinggir jurang di kawasan Gunung Pegat.
“Bencana hidrometeorologi seperti pohon tumbang menjadi ancaman nyata saat musim hujan disertai angin kencang. Jika tumbang ke jalan, bukan hanya menghambat arus lalu lintas, tetapi juga bisa memutus akses vital. Kegiatan hari ini adalah langkah proaktif dan preventif, bukan reaktif,” tegas Budiono.
Di lapangan, para relawan terlihat bekerja bahu-membahu membawa peralatan mandiri.
Suara deru gergaji mesin berpadu dengan dentingan sabit, menandakan semangat gotong royong yang tinggi. Mereka menyingkirkan ranting lapuk, memangkas dahan berbahaya, dan membersihkan saluran air (drainase) yang tersumbat.
Partisipasi luar biasa ditunjukkan oleh Desa Ngadiroyo, yang mengerahkan puluhan relawan.
Kepala Desa Ngadiroyo menyebut, langkah tersebut dilandasi pengalaman masa lalu ketika desanya kerap terdampak cuaca ekstrem.
“Kesiapsiagaan adalah kunci. Lebih baik kita berlelah-lelah hari ini demi mencegah kerugian besar di masa depan. Kami membawa semua alat yang ada, dari gergaji mesin hingga tali penarik, untuk memastikan jalur di sini aman,” ujar salah satu relawan sambil memotong dahan besar.
Selain aksi fisik pembersihan, kegiatan ini juga berfungsi sebagai forum edukasi langsung di lapangan.
Para relawan diberikan pemahaman mengenai titik rawan longsor, jalur evakuasi alternatif, serta pentingnya sistem peringatan dini di tingkat desa.
Dengan keterlibatan langsung para Kepala Desa dan Lurah, diharapkan pengetahuan dan kesadaran akan mitigasi bencana dapat diteruskan kepada seluruh warga.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk memperkuat ketahanan wilayah (resiliensi) di tingkat komunitas. (eko/redaksi)