Batang, Infojateng.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang kembali menggelar Program Sambang Desa, di Lapangan Desa Selokarto, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Rabu (3/12/2025).
Kegiatan itu dimanfaatkan warga untuk menyampaikan sejumlah aspirasi, salah satunya terkait pengembangan desa wisata di Desa Selokerto.
Bupati Batang M. Faiz Kurniawan mengatakan, bahwa usulan terkait desa wisata akan mulai difasilitasi pemerintah daerah.
“Untuk merintis desa wisata di Pecalungan, tahun depan kita bantu dulu Rp150 juta,” kata bupati.
Bupati Faiz juga menegaskan, Program Sambang Desa digelar untuk menyerap aspirasi masyarakat sekaligus memberikan pelayanan langsung dari pemerintah kabupaten ke kecamatan.
“Sambang Desa ini memang kita desain untuk mendengar kebutuhan warga dan memberikan layanan secara langsung,” jelasnya.
Salah satu warga sekaligus petani Saryo mengungkapkan, bahwa Desa Selokerto tengah merintis desa wisata yang berlokasi di Dukuh Siwarak, wilayah paling barat desa tersebut.
Inisiatif itu diprakarsai oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.
“Desa wisata ini diprakarsai Ibu-ibu KWT. Tahun kemarin mereka mendapat kehormatan dengan mengikuti kegiatan P2L dan berhasil meraih peringkat pertama se-Kabupaten Batang,” kata Saryo.
Ia menjelaskan, bahwa pengembangan desa wisata membutuhkan dukungan infrastruktur, terutama akses jalan yang terhubung dengan rencana pembangunan sirkuit trek di wilayah tersebut.
“Kami ingin melanjutkan pengembangan itu. Kami butuh akses jalan penghubung antara desa wisata dan sirkuit trek, sekaligus menjadi jalan usaha tani. Panjangnya sekitar satu setengah kilometer dengan lebar kurang lebih empat meter,” terangnya.
Selain itu, warga juga mengusulkan agar jalan dari Dukuh Sibelik Kidul menuju Kalipancur yang saat ini berstatus jalan desa dapat diambil alih menjadi jalan kabupaten karena panjangnya dan keterbatasan anggaran desa.
“Dengan adanya dukungan awal tersebut, warga berharap pengembangan desa wisata di Selokerto dapat berjalan lebih optimal dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” tandasnya. (eko/redaksi)