PATI– Stand kedai kopi bertuliskan poster keluhan pelaku usaha yang membutuhkan solusi dari pemerintah membentang di jalan Ahmad Yani kota Pati mengundang penasaran warga yang melintas. Poster itu bertuliskan ” Kami Butuh Solusi Bukan Regulasi dan Sanksi, Mari ngopi sambil tetap jaga diri selama pendemi”. Tulisan tersebut, menandakan bentuk protes seorang pengusaha kedai kopi akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat covid 19 oleh pemerintah.
Lantaran, ketika PPKM Darurat diberlakukan guna pencegahan penularan Covid 19 disemua wilayah, para pengusaha mengalami penurunan omzet hingga 80 persen lebih. Sedangkan, pihak pengusaha harus tetap menanggung biaya operasional usahanya dan gaji karyawan.
“Selama PPKM ini, omzet kita menurun drastis dari yang biasanya bisa mendapatkan Rp 1 juta perhari kini hanya Rp 100 – 200 ribu perhari. Untuk menambah modal usaha lagi belum cukup, belum lagi gaji karyawan. Apalagi kita memperkerjakan enam karyawan, masak harus di PHK atau diliburkan kan kasihan,” terang Mohammad Sholeh pemilik Kedai Teras Kopi dalam wawancaranya, Rabu, 21/7/ 2021 sore kemarin.
Untuk meningkatkan omzet penjualan, pihak kedai bahkan menjajakan dagangannya di pinggir jalan raya. Hal itu, untuk menghindari kerumunan jika ada komsumen makan di tempatnya. Pihaknya, mengakui sudah menerapkan prokes ketat baik pada karyawan maupun pelanggan. Selain itu, penerapan aturan jam buka maupun tutup juga dijalankan sesuai aturan pemerintah yakni tutup menjelang pukul 20.00 WIB. Meski sudah menerapkan peraturan program PPKM, tempat usahanya masih terkena razia penegakan PPKM oleh petugas. Sehingga, membuat ketakutan karyawannya.
“Kita sudah didatangi petugas untuk melakukan penutupan kedai ini, dikira masih buka hingga jam 8 malam. Saat itu, sebenarnya tempat kita sudah tutup sebelum jam 8 malam. Karena harus ada barang yang dibersihkan lampu masih menyala, kalau dimatikan karyawan kami tidak bisa melakukan tugasnya. Tiba-tiba ada datang petugas yang menegur untuk ditutup,” ujarnya.
Dirinya berharap, pemerintah juga harus ikut andil dalam memberikan solusi dengan cara membeli dagangannya, agar kegiatan ekonomi yang digelutinya tetap bisa berjalan. Pasalnya, jika usahanya tetap jalan, setidaknya bisa membantu pelaku UMKM dan karyawannya.
“Selama ini belum ada dari pemerintah yang membantu kami, terlebih dalam membeli produk kopi maupun makakan. Apa yang diminta pemerintah kita jalankan, seharus kebutuhan kita juga difikirkan dan dilaksanakan,” imbuhnya.