Pentingnya Kolaborasi Anak dan Orangtua dalam Pendidikan di Era Digital

infojateng.id - 11 Agustus 2021
Pentingnya Kolaborasi Anak dan Orangtua dalam Pendidikan di Era Digital
foto madrasahdigital/Lintang Dyah Ramadhani - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

BREBES – Gerakan nasional literasi digital masih terus digencarkan oleh pemerintah Indonesia. Program yang yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu ini merupakan upaya mendukung percepatan transformasi digital untuk menciptakan sumber daya manusia yang cakap menggunakan dan memanfaatkan teknologi.

Salah satu program literasi digital itu dilaksanakan dalam format diskusi virtual. Seperti yang diselenggarakan untuk masyarakat Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa (10/8/2021) yang mengusung tema “Menjaga dan Mendidik Anak di Era Digital”. Lewat diskusi ini pemerintah menanamkan empat pilar literasi digital: digital culture, digital skill, digital safety, dan digital ethics.

Pada diskusi kali ini, Mafin Rizqi (content creator) memandu jalannya diskusi dengan menghadirkan empat pemateri andal di bidangnya yakni Taty Aprilyana (penulis skenario), Suyanto (pengawas madrasah Kemenag Grobogan), Arfian (konsultan SDM), dan Hidayatun. Selain itu juga hadir Putri Juniawan (tv presenter) sebagai key opinion leader.

Hidayatun melalui paparannya menjelaskan, era digital saat ini membuat anak lebih cepat menggunakan teknologi digital untuk melakukan aktivitas, salah satunya untuk keperluan pendidikan. Namun akses internet yang didapatkan itu juga banyak digunakan untuk bermain game online.

Dan mirisnya, berdasarkan laporan Kominfo, ada 25 ribu anak yang mengakses konten berbau pornografi. Sedangkan pada tahun 2011 hingga 2014 jumlah anak korban pornografi mencapai 1.022 anak, dengan rincian pornografi anak online sebanyak 28 persen, prostitusi anak online 20 persen. Objek cd porno 15 persen dan korban kekerasan seksual anak 11 persen. Laporan itu menjelaskan bahwa orangtua mesti terjun dalam memberikan pemahaman penggunaan internet.

“Data tersebut membuat kita sadar bahwa dampak internet juga bisa menghancurkan masa depan anak. Fokus belajar menjadi berkurang, membuat anak mudah emosional, sulit berkomunikasi dengan orang lain, kematangan yang semu, menjadi mudah terpengaruh, daya juang rendah, anti sosial dan susah berinteraksi dengan orang lain karena mereka seperti punya dunia sendiri yang ada di genggamannya. Juga, tidak paham nilai-nilai moral,” jelas Hidayatun kepada 300-an peserta diskusi.

Semua orang memiliki tanggung jawab menjaga dan mendidik anak di era digital. Mulai dari pribadi pengguna, lingkungan keluarga, guru, perusahaan yang menyediakan layanan, juga pemerintah atau negara. Maka memulai pendidikan anak mesti bermula dari lingkungan rumah.

“Kita membekali anak dengan pondasi spiritualitas dan ilahiyah yang kuat. Hal ini memang tidak mudah, tapi harus dilakukan secara terus menerus. Menerapkan pola asuh terbuka, dengan menanamkan nilai dan norma. Mengajak pada kejujuran dan tidak manipulatif serta menciptakan suasana keluarga yang hangat. Membuat interaksi langsung dengan anak untuk membangun ikatan emosional,” terangnya.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan menerapkan pengkondisian klasik, membiasakan anak dengan membuat jadwal dan batasan penggunaan gadget. Ikut memantau kegiatan di ruang digital anak, bagi guru dan orangtua membuat perjanjian dengan memberikan contoh bukan sekadar melalui kata-kata. Menggunakan aplikasi yang mendidik dan mengoptimalisasi aktivitas positif. Mendukung bakat anak dan memberikan fasilitas untuk mengembangkannya.

Selanjutnya, mendidik anak dengan muatan nilai dan norma yang berlaku di dunia nyata dan dunia digital. Mengingatkan keberadaan orang lain di dunia maya, serta taat pada ketentuan dan peraturan.

“Tak kalah penting adalah membangun citra positif, menghormati privasi orang lain, mengakses hal-hal yang baik dan tidak melakukan seruan atau ajakan yang tidak baik. Orangtua menjadi kontrol perilaku anak, sehingga pemahaman etika dan etiket harus ditanamkan sejak dini,” pungkasnya.

Sementara itu, dari perspektif lain, Arfian mengutip WHO menyebut ada lima peran orangtua di era digital. Yakni, sebagai jembatan yang menjadi kontrol perilaku, menjadi sosok yang bisa memberikan ruang privasi, mampu memberi contoh atau teladan yang baik, dan menyiapkan bekal dan perlindungan bagi anak.

“Dalam mendidik anak di era digital, pola pengasuhan anak juga harus disesuaikan dengan zamannya, yakni dengan pendekatan digital parenting. Orangtua dituntut menjadi kreatif, kolaboratif, dan kritis. Mampu mengenali anak serta memahami media digital. Pengasuhan digital anak bisa terlaksana dengan kerjasama dan kolaborasi antara ayah, ibu, dan anak,” jelasnya.

Di sisi keamanan digital anak, Taty Aprilyana menambahkan, orangtua harus mampu membekali anak bagaimana memproteksi identitas digital, data pribadi, dan rekam jejak digital.

“Oleh karena itu orangtua juga dituntut untuk belajar teknologi agar mampu memberikan pendampingan saat anak menggunakan media digital. Memberikan pemahaman kepada anak untuk hanya melakukan hal positif di dunia digital, karena aktivitas yang dilakukan dapat meninggalkan rekam jejak digital,” terangnya.

Adapun aplikasi parental control yang dapat dikenalkan kepada anak adalah Google Family Link, Kids Place, Kaspersky Safe Kids, MMGuardian Parental Control, Plano, Kids Zone, ESET Parental Control, dan lain sebagainya. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Matangkan Pengamanan Nataru, Bupati Fokus Lalu Lintas hingga WFA

Matangkan Pengamanan Nataru, Bupati Fokus Lalu Lintas hingga WFA

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Renovasi Pelabuhan Kartini Dikebut, Penyeberangan Karimunjawa Tetap Berjalan Normal

Renovasi Pelabuhan Kartini Dikebut, Penyeberangan Karimunjawa Tetap Berjalan Normal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Puskesmas Ringinarum Buka Pelayanan Herbal dan Layanan KTPA

Puskesmas Ringinarum Buka Pelayanan Herbal dan Layanan KTPA

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
Rembang Targetkan 10 Besar Porprov Jateng 2026

Rembang Targetkan 10 Besar Porprov Jateng 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Faelasufa Raih Apresiasi “Bunda PAUD Peduli” dari Pemprov Jateng

Faelasufa Raih Apresiasi “Bunda PAUD Peduli” dari Pemprov Jateng

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Sosok Inspiratif
Ratusan Warga Serbu Pasar Murah di TRP Kartini Rembang

Ratusan Warga Serbu Pasar Murah di TRP Kartini Rembang

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Rembang Turun Drastis

Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Rembang Turun Drastis

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan
BAZNAS Jepara Bantu Belasan Kursi Roda dan 60 Paket Perlengkapan Sekolah

BAZNAS Jepara Bantu Belasan Kursi Roda dan 60 Paket Perlengkapan Sekolah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kapolres Klaten Cek Jalur Mudik Nataru hingga Kawasan Wisata Prambanan

Kapolres Klaten Cek Jalur Mudik Nataru hingga Kawasan Wisata Prambanan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Bripda Khoirudin Raih Medali Perak Pencak Silat SEA Games 2025

Bripda Khoirudin Raih Medali Perak Pencak Silat SEA Games 2025

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Olahraga
Resmi! Mario Lemos Ditunjuk sebagai Direktur Teknik Persijap Jepara

Resmi! Mario Lemos Ditunjuk sebagai Direktur Teknik Persijap Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Ning Nawal Tegaskan Hari Ibu Momentum Penguatan Peran Perempuan di Masyarakat

Ning Nawal Tegaskan Hari Ibu Momentum Penguatan Peran Perempuan di Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pemprov Jateng Telah Gelar GPM 2.436 Kali, Omzetnya Capai Rp45,7 Miliar

Pemprov Jateng Telah Gelar GPM 2.436 Kali, Omzetnya Capai Rp45,7 Miliar

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Boyolali Perkuat Ekosistem Pariwisata Melalui Desa Wisata Terintegrasi

Boyolali Perkuat Ekosistem Pariwisata Melalui Desa Wisata Terintegrasi

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Wisata
Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Close Ads X