Empat Indikator Penerapan Moderasi Beragama

infojateng.id - 31 Agustus 2021
Empat Indikator Penerapan Moderasi Beragama
Ilustrasi moderasi agama, Foto: satuharapan.com/Francisca Christy Rosana - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

WONOGIRI – Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Eko Pujiatmoko menyorot kondisi kebebasan beragama dan berkeyakinan tahun 2020 dengan mengutip data laporan lembaga Setara Institute. Sepanjang tahun 2020, terdapat 180 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan dengan 424 bentuk tindakan.

”Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2019) yang 200 sebanyak peristiwa, jumlah peristiwa tahun 2020 memang mengalami penurunan. Namun terjadi lonjakan dari bentuk tindakan yang sebelumnya 327 tindakan (2019),” tutur Eko saat menjadi narasumber pada webinar literasi digital bertajuk ”Moderasi Beragama dalam Ruang Digital sebagai Upaya Menjaga Persatuan Bangsa” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (30/82021).

Dalam diskusi virtual yang dipandu oleh moderator Ayu Perwari itu, selain Eko, hadir narasumber lain: Eka Y. Saputra (Web Developer dan Konsultan Teknologi Informasi), Desyanti Suka Asih (dosen UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar), H. Mursidi (anggota Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Wonogiri), dan kreator konten Obin Robin selaku key opinion leader.

Eko Pujiatmoko menyatakan, ada empat jenis tindakan pelanggaran utama kebebasan beragama, yakni: intoleransi 62 kasus, penodaan agama 32 kasus, penolakan mendirikan rumah ibadah 17 kasus, dan pelarangan aktivitas ibadah 8 kasus. ”Ini menunjukkan kondisi kebebasan beragama dan berkeyakinan negeri ini sedang tidak baik-baik saja,” kata Eko di depan 150-an partisipan webinar.

Secara etimologis, lanjut Eko, kata moderasi berasal dari bahasa Inggris moderation yang memiliki arti sikap sedang, sikap tidak berlebih-lebihan. Moderation diturunkan dari bahasa Latin moderatio yang berarti kesedangan (tidak berlebih dan kekurangan). Dalam bahasa Arab, moderasi dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang).

Dengan begitu, makna dari moderasi beragama adalah bersikap adil dan berimbang dalam memandang, menyikapi, dan mempraktikkan semua konsep yang berpasangan, tidak berat sebelah atau tidak memihak, berpihak kepada kebenaran, dan tidak sewenang-wenang.

Sikap moderasi beragama umumnya ditunjukkan dalam empat indikator. Di antaranya adanya komitmen kebangsaan yang kuat, sikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, serta menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat beragam.

”Moderasi beragama juga dapat ditunjukkan melalui sikap tawazun (berkeseimbangan), i’tidal (lurus dan tegas), tasamuh (toleransi), musawah (egaliter), syura (musyawarah), ishlah (reformasi), aulawiyah (mendahulukan yang prioritas), tathawwur wa ibtikar (dinamis dan inovatif),” tutup Eko.

Berikutnya, narasumber dari anggota Forum Kerukunan Umat Beragama Wonogiri H. Mursidi berpendapat, di era digital kita menghadapi tantangan terbukanya akses, proses yang cepat dan instan, serta mudahnya akses pada dunia digital. Tantangan itu mestinya dihadapi dengan pemahaman atas literasi dan budaya digital oleh masyarakat pengguna digital.

Kata moderasi yang berarti pengurangan kekerasan atau penghindaran ekstremisme, seharusnya dilaksanakan dengan menganut prinsip keseimbangan dalam segala persoalan hidup duniawi dan ukhrowi, beradaptasi dengan situasi yang dihadapi berdasarkan petunjuk agama dan kondisi objektif.

”Prinsip dasar moderasi adalah adil, berimbang, dan toleran. Adapun karakter moderat yakni: wisdom, purity, dan courage. Prinsip dan karakter tersebut tercermin dalam moderasi pemikiran, perbuatan, dan gerakan yang merupakan tiga pilar utama moderasi,” urai Mursidi.

Mursidi menambahkan, prinsip dan karakter moderasi harus terwujud dalam ciri sikap moderat: memahami realitas, memahami fiqih prioritas, menghindari fanatisme, mengedepankan prinsip kemudahan dalam beragama, memahami teks secara komprehensif, keterbukaan dalam menyikapi perbedaan, komitmen terhadap kebenaran dan keadilan. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Matangkan Pengamanan Nataru, Bupati Fokus Lalu Lintas hingga WFA

Matangkan Pengamanan Nataru, Bupati Fokus Lalu Lintas hingga WFA

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Renovasi Pelabuhan Kartini Dikebut, Penyeberangan Karimunjawa Tetap Berjalan Normal

Renovasi Pelabuhan Kartini Dikebut, Penyeberangan Karimunjawa Tetap Berjalan Normal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Puskesmas Ringinarum Buka Pelayanan Herbal dan Layanan KTPA

Puskesmas Ringinarum Buka Pelayanan Herbal dan Layanan KTPA

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
Rembang Targetkan 10 Besar Porprov Jateng 2026

Rembang Targetkan 10 Besar Porprov Jateng 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Faelasufa Raih Apresiasi “Bunda PAUD Peduli” dari Pemprov Jateng

Faelasufa Raih Apresiasi “Bunda PAUD Peduli” dari Pemprov Jateng

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Sosok Inspiratif
Ratusan Warga Serbu Pasar Murah di TRP Kartini Rembang

Ratusan Warga Serbu Pasar Murah di TRP Kartini Rembang

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Rembang Turun Drastis

Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Rembang Turun Drastis

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan
BAZNAS Jepara Bantu Belasan Kursi Roda dan 60 Paket Perlengkapan Sekolah

BAZNAS Jepara Bantu Belasan Kursi Roda dan 60 Paket Perlengkapan Sekolah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Kapolres Klaten Cek Jalur Mudik Nataru hingga Kawasan Wisata Prambanan

Kapolres Klaten Cek Jalur Mudik Nataru hingga Kawasan Wisata Prambanan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Bripda Khoirudin Raih Medali Perak Pencak Silat SEA Games 2025

Bripda Khoirudin Raih Medali Perak Pencak Silat SEA Games 2025

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Olahraga
Resmi! Mario Lemos Ditunjuk sebagai Direktur Teknik Persijap Jepara

Resmi! Mario Lemos Ditunjuk sebagai Direktur Teknik Persijap Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Ning Nawal Tegaskan Hari Ibu Momentum Penguatan Peran Perempuan di Masyarakat

Ning Nawal Tegaskan Hari Ibu Momentum Penguatan Peran Perempuan di Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Laporan Khusus   Pemerintahan
Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Pemprov Jateng Telah Gelar GPM 2.436 Kali, Omzetnya Capai Rp45,7 Miliar

Pemprov Jateng Telah Gelar GPM 2.436 Kali, Omzetnya Capai Rp45,7 Miliar

Ekonomi   Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Boyolali Perkuat Ekosistem Pariwisata Melalui Desa Wisata Terintegrasi

Boyolali Perkuat Ekosistem Pariwisata Melalui Desa Wisata Terintegrasi

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Wisata
Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Hari Bela Negara, Taj Yasin: Ini Momentum Teguhkan Komitmen Jaga Keutuhan Bangsa

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Baznas Batang Tebarkan Manfaat bagi Para Mustahik

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Close Ads X