Ubah Perilaku Permisif Ketika Temui Bullying dan Kekerasan Seksual di Ruang Digital

infojateng.id - 2 September 2021
Ubah Perilaku Permisif Ketika Temui Bullying dan Kekerasan Seksual di Ruang Digital
Foto pexels.com/pixabay - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

PEMALANG – Berbagai macam tindak kekerasan seksual yang berseliweran di ruang digital berulang kali terjadi dan makin marak. Bentuk pelecehan di ruang maya itu tidak lagi sekadar peretasan yang diikuti penyebaran konten intim, tapi juga merambah aksi bermodus ancaman pemerasan lewat video intim.

Satu faktor yang dicurigai memicu maraknya kekerasan seksual online ini tak lain karena gagapnya masyarakat ketika berinteraksi di jagat digital. “Di balik kekerasan seksual online itu, perlu juga kewaspadaan terkait munculnya budaya permisif pengguna digital,” kata Kaprodi PGMI STIT Pemalang Mu’ammar, saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Menciptakan Ruang Digital yang Aman dari Kekerasan Seksual Online” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (1/9/2021).

Dalam webinar yang diikuti 200 peserta lebih itu, Mu’ammar menjelaskan, sikap permisif atau sederhananya bersikap cuek atau membiarkan, secara tak langsung ikut menyuburkan kekerasan seksual online itu.

“Dari perspektif psikologis, sikap permisif ini berupa sikap senang ketika melihat orang lain di-bully atau dilecehkan. Semakin korban menderita, semakin senang. Jika ada yang memulai melecehkan, ramai-ramai mengikuti dan berkomentar tanpa menyadari bahwa itu tambah menyakitkan dan melecehkan korban,” kata Mu’ammar.

Mu’ammar menengarai, fenomena suburnya sikap permisif pada kekerasan seksual online ini karena ada perubahan budaya seolah-olah dengan tidak memulai maka tidak merasa melakukan kekerasan seksual.

”Jadi, dilakukan melalui kolom komentar, dianggap wajar dan normal, dianggap guyon dan lucu, merasa gaul ketika ikut nimbrung, merasa jika membela diri dianggap bapak-bapak. Budaya seperti ini harus diubah,” ujar Mu’ammar.

Mu’ammar lalu membeberkan akar persoalan budaya permisif ini, bisa jadi dari kebiasaan di era digital yang secara otomatis berdampak kepada perubahan dalam relasi-relasi sosial. Yakni ketika setiap individu cenderung menghabiskan sebagian waktunya di depan gadget atau laptop dan komputer untuk berkomunikasi.

Dampak negatif relasi sosial yang terinterupsi dengan adanya hasil perkembangan dari teknologi digital adalah ketika era digital ini menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.

“Kita biasa dimanjakan teknologi dan itu menyebabkan budaya malas, intens, pragmatis, dan ketergantungan. Hal ini akan menghambat budaya pemikiran kritis dan kreativitas, khususnya pada kalangan pelajar dan mahasiswa. Di sinilah perlunya literasi digital,” tuturnya.

Mu’ammar mengatakan, pergeseran ini potensial memicu benturan budaya dan clash of civilization. Misalnya, kebiasaan tradisional yang berubah atau yang tidak dilakukan lagi. Memang, budaya tradisional tidak langsung hilang tetapi terjadi benturan terus-menerus.

“Jadi, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara tak langsung memicu kekerasan seksual online menjadi semakin kompleks dan variatif,” kata dia.

Mu’ammar lalu mengajak pengguna untuk kembali dan fokus pada manfaat teknologi digital, bukan pada yang negatif seperti kekerasan seksual online itu. Misalnya, bagaimana agar dari teknologi kita semakin cepat mengakses informasi, sehingga dapat mengembangkan kapabilitas dan profesionalitas. Atau, membuat masyarakat lebih cepat menerima informasi agar lebih maju, bahagia, dan sejahtera. Serta membantu mempercepat pembuatan keputusan tanpa harus bertemu dan berdasarkan database terintegrasi.

”Manfaatkan teknologi agar mendorong masyarakat menjadi lebih berani untuk beropini, mengutarakan pendapat, dan mengekspresikan di era disrupsi atau perubahan besar yang mengubah tatanan ini,” kata Mu’ammar.

Dari maraknya kekerasan seksual online, Mu’ammar menegaskan, dunia digital selalu membawa dua sisi perkembangan teknologi. Yakni, sisi membangun dan sisi mendestruksi.

Sementara itu, narasumber lainnya, social media communication PT Cipta Manusia Indonesia Annisa Choiriya Muftada mengungkapkan, hal yang mesti disadari adalah tantangan di ruang digital tanah air saat ini semakin besar, khususnya dalam membendung konten-konten negatif.

”Kejahatan di ruang digital terus meningkat mulai dari hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual, perundungan siber, ujaran kebencian, hingga radikalisme berbasis digital. Ini perlu diwaspadai dengan cara menjaga bersama, peduli bersama,” kata Annisa.

Dimoderatori Mafin Rizqi, webinar ini juga menghadirkan narasumber: Princeton Bridge Year On-Site Director Indonesia Sani Widowati, praktisi hukum Retna Susanti, serta Chintya Karani selaku key opinion leader. (*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Budaya Pesisir Karesidenan Pekalongan Meriahkan Festival Komukino 11th USM

Budaya Pesisir Karesidenan Pekalongan Meriahkan Festival Komukino 11th USM

Info Jateng
Bupati Boyolali Minta Kepala Sekolah Bersinergi untuk Berikan Pelayanan Terbaik

Bupati Boyolali Minta Kepala Sekolah Bersinergi untuk Berikan Pelayanan Terbaik

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pendidikan
Sidak Pasar, Pemkab Klaten Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Nataru

Sidak Pasar, Pemkab Klaten Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Nataru

Ekonomi   Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Bunda PAUD Klaten Sabet Tujuh Penghargaan

Bunda PAUD Klaten Sabet Tujuh Penghargaan

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Sosok Inspiratif
Rembang Jadi Penyaji Unggulan Pentas Seni di TMII

Rembang Jadi Penyaji Unggulan Pentas Seni di TMII

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Jelang Natal, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sterilisasi Gereja

Jelang Natal, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sterilisasi Gereja

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Wings Air Kembali Buka Rute Penerbangan Solo-Bandung dan Solo-Surabaya

Wings Air Kembali Buka Rute Penerbangan Solo-Bandung dan Solo-Surabaya

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng
Langgar Perda, Petugas Tertibkan 11 Spanduk Liar

Langgar Perda, Petugas Tertibkan 11 Spanduk Liar

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Bangsri UMKM Fest Ketiga Diikuti 25 Pelaku UMKM

Bangsri UMKM Fest Ketiga Diikuti 25 Pelaku UMKM

Ekonomi   Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Matangkan Pengamanan Nataru, Bupati Fokus Lalu Lintas hingga WFA

Matangkan Pengamanan Nataru, Bupati Fokus Lalu Lintas hingga WFA

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Renovasi Pelabuhan Kartini Dikebut, Penyeberangan Karimunjawa Tetap Berjalan Normal

Renovasi Pelabuhan Kartini Dikebut, Penyeberangan Karimunjawa Tetap Berjalan Normal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Puskesmas Ringinarum Buka Pelayanan Herbal dan Layanan KTPA

Puskesmas Ringinarum Buka Pelayanan Herbal dan Layanan KTPA

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
Rembang Targetkan 10 Besar Porprov Jateng 2026

Rembang Targetkan 10 Besar Porprov Jateng 2026

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Olahraga
Faelasufa Raih Apresiasi “Bunda PAUD Peduli” dari Pemprov Jateng

Faelasufa Raih Apresiasi “Bunda PAUD Peduli” dari Pemprov Jateng

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Sosok Inspiratif
Ratusan Warga Serbu Pasar Murah di TRP Kartini Rembang

Ratusan Warga Serbu Pasar Murah di TRP Kartini Rembang

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Rembang Turun Drastis

Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Rembang Turun Drastis

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Kesehatan
BAZNAS Jepara Bantu Belasan Kursi Roda dan 60 Paket Perlengkapan Sekolah

BAZNAS Jepara Bantu Belasan Kursi Roda dan 60 Paket Perlengkapan Sekolah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Batang Siagakan 353 Personel Amankan Nataru

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Polres Jepara Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Polres Demak Tanam 500 Bibit Jati Dukung Penghijauan dan Mitigasi Bencana

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Close Ads X