Edi menjelaskan, salah satu unit usaha yang saat ini memiliki perkembangan cepat yakni IT Service dengan adanya layanan internet desa. Masyarakat Desa Kajen antusias berlangganan layanan internet yang saat ini terus dikembangkan oleh BUMDes Kadjen.
“Pengalihan aset desa ke unit usaha baru menunjukkan performa positif. Bahkan, pendapatan selama tiga bulan internet desa bisa menyalip pendapatan lima bulan unit usaha yang lama, yakni jasa ekspedisi,” bebernya.
Lanjut Edi, layanan internet desa akan terus dikembangkan, terutama dari sisi infrastruktur internet yang akan terus ditingkatkan. Sehingga pelayanan kepada pelanggan akan terus maksimal. Tak hanya itu, nantinya akan ada fasilitas internet gratis bagi masyarakat di tempat-tempat fasilitas umum.
“Masih banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan pendapatan BUMDes. Mengingat, kepadatan penduduk serta kebutuhan internet masyarakat Desa Kajen cukup tinggi. Tak hanya itu, sasaran pelanggan internet desa juga akan menyasar lembaga-lembaga swasta, dan pendidikan di Desa Kajen,” urainya.
Selain layanan internet desa, BUMDes Kadjen juga mengembangkan usaha melalui toko oleh-oleh khas Kajen yang diberi nama Abu Nawas Shop. Saat ini, di Abu Nawas Shop menyediakan berbagai produk seperti sarung, kaos, kain batik, mug, gantungan kunci, buku tulis, minuman sehat dan produk kesehatan yang semuanya khas produk Kajen.
“Untuk produk kaos, batik dan sarung memiliki desain-desain dan motif khas Desa Kajen. Seperti adanya gambar “Kuntul Cucuk Bulan” yang ada di mimbar Masjid Kajen. Kemudian juga ada motif iwak meladang yang dalam sebuah cerita adalah ikan yang menyelamatkan tokoh dan Wali dari Kajen Mbah Muttamakin,” jelasnya.
Tak hanya itu, melalui unit usaha toko oleh-oleh tersebut juga akan mendorong peningkatan penyerapan kerja terutama dari sektor kerajinan, seperti pembuatan kaos, sarung dan kain batik. Bahkan, BUMDes Kadjen sudah menyiapkan alat dan pelatihan membatik bagi ibu-ibu di desa setempat.