Demak, infojateng.id – Anemia Gizi Besi adalah salah satu masalah gizi yang sering dialami oleh remaja putri. Dampak anemia pada remaja seperti anak sekolah dapat mengakibatkan penurunan kemampuan daya ingat dan daya tahan tubuh sehingga dapat berakibat prestasi akademik tidak optimal.
Untuk mencegah terjadinya Anemia pada remaja putri, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak melaunching gerakan minum Tablet Tambah Darah (TTD) bersama pada remaja putri siswi SMP/SMA sederajat Se-Kabupaten Demak di Pendopo Satya Bhakti Praja, Senin, (26/9/2022).
Hadir di acara tersebut Kepala Bapelitbangda, Kepala Dindikbud, Kepala Kantor Wilayah Kemenag, Kepala Cabang Dinas Koordinator Wilayah II, 27 Kepala Puskesmas Kabupaten Demak, 365 orang yang terdiri dari Kepala SMP/MTS dan SMA/MA/SMK.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kurniawan Arifendi dala laporannya yang dibacakan Kepala Bidang Kesmas Sri Puji Astutik menyampaikan, program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
“Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktivitas dan angka harapan hidup masyarakat, sehingga dalam penanganannya bukan hanya pendekatan secara medis saja, tapi harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor,” kata Sri Puji.
Ia juga mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan komitmen dalam peningkatan disiplin, meningkatkan kepatuhan remaja putri, serta terimplementasinya pencegahan anemia pada remaja putri dengan minum tablet tambah darah (Fe) seminggu sekali.
Sementara Bupati Demak Eisti’anah dalam sambutannya dihadapan 100 siswi menyampaikan, remaja putri dan ibu hamil merupakan kelompok yang rawan mengalami anemia karena kekurangan zat besi. Hal ini juga menjadi perhatian Pemkab Demak dengan penderita anemia pada remaja putri tahun 2021 sebesar 54,3 persen.
“Hal ini terjadi karena rendahnya disiplin dan kesadaran remaja putri dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kekurangan zat besi, baik melalui makanan atau tambahan suplemen tablet tambah darah bisa mempengaruhi otak tidak bisa berpikir dengan cepat dan tidak bisa konsentrasi,” ujar bupati.
Bupati berharap, pemberian TTD dengan dosis 1 (satu) tablet per minggu sepanjang tahun dan diminum secara serentak setiap hari Rabu ini bisa terus-menerus berlanjut di masyarakat. Program ini juga bisa membantu masyarakat Demak dalam meningkatkan perbaikan kebutuhan gizi perorangan dan masyarakat, karena tidak semua masyarakat memahami pentingnya kecukupan gizi bagi kesehatan dan baru menyadari dampak sakitnya saat lanjut usia.
“Asupannya mungkin sama-sama kita perhatikan bersama agar kita bisa mencapai atau mewujudkan generasi emas di tahun 2024. Selepas ini akan ada talkshow bersama narasumbernya dari dokter spesialis gizi, nanti kita bisa belajar Bersama, adik-adik bisa mengerti sumber manfaatnya darimana saja, mungkin tidak hanya dari tablet penambah darah saja namun bisa dari makanan sehari-hari kita,” pungkasnya. (eko/redaksi)